Tembok Xi’an berukuran tinggi 12 meter dan lebar 15 meter. Empat gerbang utama menghadap setiap arah mata angin. Dan ada 14 gerbang kecil di antaranya serta parit yang mengelilinginya.
Swope juga mengatakan bahwa semakin kuat penguasa, semakin tinggi dan mengesankan tembok tersebut. Hal ini tentu masuk akal bagi Xi’an (dulunya Chang’an). Xi’an merupakan kota penting pada masa kekaisaran awal, yang menjadi ibu kota bagi Dinasti Han, Sui, dan Tang.
Xi’an juga merupakan titik awal jaringan rute perdagangan yang dikenal sebagai Jalur Sutra. Kota ini direncanakan, dibangun sebagai kisi-kisi sempurna dengan tembok yang mengelilinginya dalam lingkaran persegi panjang yang lengkap. Bahkan saat ini, bagi sebagian orang, tembok ini dapat dilintasi tanpa henti.
Sejarah Tembok Xi’an
“Tembok ini selalu menjadi pos penting, tidak hanya untuk transaksi komersial, tetapi juga transaksi diplomatik. Tidak diragukan lagi bahwa Chang’an sudah dikelilingi tembok pada masa kekaisaran awal, misalnya, pada abad ketiga atau kedua SM,” kata Hilde De Weerdt, seorang profesor Sejarah Tiongkok dan Global Modern di KU Leuven.
“Jadi, ketika kami mengatakan ini adalah tembok abad ke-14, itu adalah momen paling awal yang kami ketahui tentang renovasi (yang signifikan) apa pun.”
Alasan di balik kemegahan tembok ini berasal dari kepentingan strategis Chang’an. Kebutuhan itu dipadukan dengan kebutuhan Dinasti Ming untuk memproyeksikan otoritas megah mereka melalui bangunan-bangunan seperti itu.
“Saya tidak dapat benar-benar memikirkan invasi asing yang akan menjamin (tembok) ini, karena tembok ini bahkan tidak dekat dengan perbatasan utama mana pun,” kata Lars Laamann, Asisten Profesor Sejarah di SOAS University of London.
Menurut Swope, era Dinasti Ming adalah puncak “arsitektur kekaisaran”. Era tersebut memberi kita bangunan-bangunan penting seperti Kota Terlarang dan Kuil Surga di Beijing. Datang tepat setelah bangsa Mongol, penguasa Ming melihat tembok-tembok ini sebagai cara untuk membangun kembali kebanggaan orang Tionghoa.
Tembok Xi’an saat ini
Tujuan awal tembok ini mungkin untuk membatasi kota atau penduduk di sekitarnya. Namun seiring berjalannya waktu, kota-kota tumbuh melampaui batas-batas ini. Hal tersebut pun mengubah tembok ini menjadi tempat yang tidak lagi sesuai dengan zaman.
Dari atas tembok Xi’an, pemandangan dan suara kehidupan modern tidak dapat dihindari. Ada gedung pencakar langit dan lampu neon, klakson mobil, dan pejalan kaki yang berlarian.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR