Acara kemudian akan dilanjutkan dengan Opening Ceremony IWDF 2025 di GOR Bulungan pada pukul 08.00 WIB, yang direncanakan akan dihadiri oleh para pejabat pemerintah pusat dan daerah sebagai wujud dukungan terhadap pelestarian seni tari.
Tak kalah menarik, pada waktu yang bersamaan, akan ada Flash mob Tari Betawi yang melibatkan 150 penari dari Gandrung Dance Studio dan Sanggar Nyi Ronggeng, sebagai bagian dari semarak menuju peringatan 5 Abad Kota Jakarta.
Rosmala menjelaskan, "Dalam semangat menuju lima abad Kota Jakarta, IWDF 2025 menghadirkan sesi flash mob tari Betawi yang dipersembahkan oleh 150 orang murid-murid Gandrung Dance Studio dan Sanggar Nyi Ronggeng. Flash mob ini mengajak peserta dan penonton menari bersama sebagai simbol semangat kebersamaan dan pelestarian budaya."
Puncak acara akan hadir dalam Festival Tari Nusantara yang akan berlangsung di Teater Bulungan mulai pukul 09.00 hingga 19.00 WIB. Sebanyak 60 grup tari dari 13 provinsi serta delegasi dari Malaysia akan menampilkan kekayaan dan keunikan tarian daerah masing-masing.
"Dalam program ini, masing-masing grup akan menampilkan beragam tarian daerah dengan keunikan koreografi, kostum, dan interpretasi budaya yang mencerminkan kekayaan identitas lokal dari daerah asal mereka," terang Rosmala.
Selain pertunjukan, IWDF 2025 juga menawarkan kesempatan untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan melalui lokakarya"Capturing Body Connectivity" yang akan dipandu oleh maestro tari dan koreografer internasional, Rianto, di GOR Bulungan pada pukul 09.00 hingga 13.00 WIB.
Lokakarya ini terbuka bagi penari pemula maupun profesional, bahkan non-penari yang tertarik dengan seni gerak. Antusiasme terhadap lokakarya ini pun sangat tinggi, dengan lebih dari 200 pendaftar, namun demi efektivitas, hanya 134 peserta yang terpilih.
Rianto menjelaskan bahwa lokakarya ini ingin menonjolkan bahwa "tubuh Indonesia saling berhubungan."
Dalam pandangannya, orang Indonesia, sebagai masyarakat tradisi, memiliki jalur yang berhubungan satu sama lain. Termasuk melalui lokakarya yang akan mengeksplorasi hubungan tubuh dan musik dalam membentuk perjalanan kesenian seseorang.
"Semoga nantinya lokakarya ini bisa bermanfaat," pungkasnya.
Baca Juga: Pyrrhic, Tarian Perang yang Diajarkan ke Anak Laki-Laki Bangsa Sparta
KOMENTAR