Nationalgeographic.co.id—Dalam pusaran tantangan global yang semakin mendesak—mulai dari menipisnya sumber daya alam yang tak terbarukan hingga ancaman perubahan iklim yang nyata—sebuah paradigma ekonomi baru muncul sebagai harapan.
Bukan sekadar tren sesaat, melainkan sebuah transformasi fundamental dalam cara kita memproduksi, mengonsumsi, dan mengelola limbah, konsep ekonomi sirkular menawarkan solusi konkret dan menjanjikan bagi keberlanjutan planet kita.
Di tengah model ekonomi linear yang usang dan terbukti merusak, gagasan tentang sistem tertutup di mana material dan produk terus digunakan kembali, didaur ulang, dan dipertahankan nilainya selama mungkin, bukan lagi sekadar utopia lingkungan.
Lebih dari itu, ia menjelma menjadi imperatif ekonomi dan ekologis yang mendesak untuk diimplementasikan secara luas.
Mengapa transisi menuju ekonomi sirkular bukan hanya pilihan etis, melainkan sebuah keharusan strategis bagi masa depan yang lebih lestari? Artikel ini akan mengupas lima alasan krusial yang mendasari urgensi implementasi ekonomi sirkular, menyoroti bagaimana pendekatan inovatif ini dapat banyak manfaat bagi lingkungan.
1. Meminimalkan Kerugian Lingkungan
Ekonomi linear merusak ekosistem dan mengancam penyediaan layanan penting seperti pembersihan air, udara, dan tanah. Ekonomi sirkular, sebaliknya, memulihkan lingkungan dengan mempromosikan material biodegradable dan proses manufaktur yang berkelanjutan.
Bisnis dapat menggunakan limbah bekas sebagai sumber daya, mengalihkan sampah dari tempat pembuangan akhir dan mengurangi biaya material. Contohnya, Interface memproduksi karpet netral karbon menggunakan material daur ulang.
Sementara Earth5R melalui Home Equals Planet Project di permukiman kumuh Mumbai mendaur ulang limbah menjadi produk yang dijual, menciptakan pendapatan komunitas ₹22.995.000 (setara Rp4,5 miliar) dari penjualan limbah daur ulang dan nilai Ekonomi Sirkular ₹452.873.75 (setara Rp89,5 miliar).
2. Mendorong Peluang Ekonomi & Pemberdayaan Individu
Ekonomi sirkular diperkirakan bernilai AS$4,5 triliun secara global pada tahun 2030. Industri daur ulang saja di AS pada tahun 2018 menciptakan aktivitas ekonomi senilai lebih dari AS$110 miliar, 534.000 pekerjaan, dan AS$13,2 miliar pendapatan pajak.
Baca Juga: Apa Itu Ekonomi Sirkular dan Bagaimana Kita Menerapkannya dalam Kehidupan Sehari-hari
KOMENTAR