Nationalgeographic.co.id—Musim 2024-2025 menjadi periode yang penuh sorotan bagi Liverpool Football Club.
Tidak hanya menunjukkan performa superior di lapangan hijau, memimpin Liga Primer Inggris sejak November 2024 dan hingga akhirnya memenangkan gelar juara ke-20 mereka, The Reds juga menorehkan prestasi gemilang di ranah keberlanjutan.
Keberhasilan ini dibuktikan melalui laporan keberlanjutan tahunan ketiga mereka, ‘Red Way’, yang baru saja dirilis, menunjukkan komitmen serius terhadap target ambisius dalam bidang Environmental, Social, and Governance (ESG).
Memperkenalkan 'Red Way': Strategi Berkelanjutan LFC
Menurut James Rigby, salah satu kontributor laporan 'Red Way', meskipun Liverpool memiliki banyak hal untuk dibanggakan di lapangan musim ini, "beberapa kemajuan paling signifikan justru terjadi di luar lapangan."
Ia menjelaskan bahwa 'Red Way' adalah strategi keberlanjutan jangka panjang klub, sebuah dedikasi untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi manusia, planet, dan komunitas di sekitar mereka.
Rigby, seperti dilansir laman Sustainability Magazine, menegaskan bahwa inisiatif ini adalah bukti nyata bagaimana keberlanjutan, jika dijalankan dengan baik, dapat mendorong kesuksesan komersial klub.
Diluncurkan pada tahun 2021, strategi 'Red Way' ini selaras dengan 16 dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa, menunjukkan kerangka kerja komprehensif untuk perubahan positif.
Langkah Nyata Menuju Lingkungan yang Lebih Hijau
Liverpool FC mencatat kemajuan impresif dalam mengurangi jejak karbon mereka. Klub berhasil menurunkan total emisi karbon sebesar 12,5% dibandingkan musim sebelumnya, dan mencapai penurunan 15% dari angka dasar mereka di musim 2019-2020.
Peningkatan ini didorong oleh inisiatif kunci seperti penggunaan 96% energi dari sumber terbarukan atau rendah karbon di seluruh fasilitas klub. Selain itu, mereka juga mengatasi emisi dari perjalanan tim, berhasil mengeliminasi 100% emisi karbon dari penerbangan domestik tim melalui investasi dalam bahan bakar penerbangan berkelanjutan.
Baca Juga: Sustainability: Lima Alasan Krusial Mengimplementasikan Ekonomi Sirkular
Upaya keberlanjutan juga terlihat dalam peningkatan keanekaragaman hayati di sekitar fasilitas klub, dengan tim groundskeeper menanam lebih dari 1.000 pohon dan pagar tanaman, serta memasang koloni lebah madu yang kini dihuni oleh 60.000 lebah.
Bahkan, lapangan legendaris Anfield kini sepenuhnya dapat didaur ulang, dengan materialnya dimanfaatkan kembali untuk membuat bangku di kebun buah baru milik klub.
Dampak Sosial dan Keterlibatan Komunitas yang Kuat
Di bawah pilar manusianya, Liverpool secara aktif memperluas inisiatif kesetaraan dan inklusi. Salah satu momen bersejarah adalah penyelenggaraan acara buka puasa bersama pertama di Anfield, di mana lebih dari 2.800 orang berbuka puasa bersama selama Ramadan.
Yayasan resmi klub, LFC Foundation, juga memainkan peran vital dalam memberikan dukungan komunitas. Musim lalu saja, yayasan ini memberikan bantuan kepada lebih dari 127.000 orang, dengan 60% peserta berasal dari wilayah paling tertinggal di negara tersebut.
Laporan yayasan menunjukkan dampak sosial yang luar biasa, menghasilkan pengembalian sosial sebesar AS$16,78 (setara Rp298 ribu) untuk setiap AS$1,22 (setara Rp20 ribu) yang diinvestasikan dalam program komunitas.
Pengakuan Global dan Visi Jangka Panjang
Musim 2023-24 menjadi saksi pengakuan luas terhadap upaya keberlanjutan Liverpool di tingkat global. Klub meraih sembilan penghargaan utama, termasuk penghargaan bergengsi 'Most Sustainable in Sport' dari Front Office Sports dan penghargaan 'Environmental Sustainability' dari Sports Industry Awards.
Liverpool tetap menjadi klub Liga Primer pertama yang meraih sertifikasi ISO20121 untuk manajemen keberlanjutan, dan berhasil mempertahankan sertifikasi tambahan untuk manajemen kesehatan, keselamatan, dan energi.
Sebagai pemimpin pemikiran dalam bidang ini, Liverpool berpartisipasi dalam 24 acara internasional sepanjang musim 2023-24, termasuk representasi di COP28 dan Global Eradicate Hate Summit yang digelar PBB.
Baca Juga: Sustainability: 5 Inovasi Praktis untuk Mendorong Ekonomi Sirkular Dimulai dari Rumah Anda
Chief Legal & External Affairs Officer dan Executive Sponsor The Red Way LFC, Jonathan Bamber, menyampaikan bahwa "pemahaman akan dampak yang kami timbulkan – dan yang dapat kami timbulkan – sangat penting untuk terus meraih kesuksesan, baik di dalam maupun di luar lapangan."
Ia menambahkan bahwa klub telah menetapkan target ambisius, termasuk "mencapai nol bersih pada tahun 2040," meskipun "kami masih dalam perjalanan dan masih banyak hal yang perlu dilakukan."
'Red Way' Sebagai Prioritas Inti Klub
Rishi Jain, Direktur Dampak klub, menegaskan bahwa 'Red Way' bukan sekadar strategi tambahan. "Ini adalah prioritas utama bagi klub dan terintegrasi ke dalam setiap aspek bisnis," ujarnya. Ia menekankan bahwa dibutuhkan "kebersamaan, semangat, dan kerja tim yang sama besarnya untuk meraih kesuksesan berkelanjutan seperti halnya untuk memenangkan Liga Primer."
Keberhasilan program 'Red Way' dan komitmen keberlanjutan yang lebih luas sangat bergantung pada kerja keras banyak kolega di seluruh klub yang menjalankan tanggung jawab ini setiap hari.
Perjalanan keberlanjutan Liverpool terus berkembang, menunjukkan komitmen untuk menyeimbangkan keunggulan olahraga dengan tanggung jawab lingkungan dan sosial, mendorong perubahan positif melalui tata kelola, inovasi, dan tindakan strategis di tingkat lokal maupun global.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
KOMENTAR