Nationalgeographic.co.id—Langit malam bulan Mei dipenuhi dengan berbagai peristiwa astronomi yang menarik—mulai dari hujan meteor, gugus bintang kuno, hingga jajaran planet langka. Bagi para pengamat langit, ini adalah bulan yang tepat untuk menatap ke angkasa.
Entah Anda tertarik mengamati planet, bulan, meteor, atau gugus bola bintang, langit malam menawarkan tontonan kosmik sepanjang Mei. Siapkan teropong, pasang teleskop Anda, dan temukan momen-momen terbaik untuk menyaksikan keajaiban alam semesta dari halaman rumah.
Bulan, Mars, dan Gugus Bintang Sarang Lebah—3 Mei
Segera setelah matahari terbenam pada 3 Mei, arahkan pandangan ke barat untuk menyaksikan kerumunan benda langit yang memukau. Di bawah bulan sabit yang menggantung di langit, bintang-bintang dalam Gugus Sarang Lebah (Beehive Cluster atau Messier 44) akan tampak berkelip seperti kawanan lebah.
Jika diperhatikan lebih saksama, Anda mungkin melihat salah satu “lebah” bersinar kemerahan—itulah planet Mars yang ikut bergabung dalam pertunjukan langit ini.
Gugus Sarang Lebah berjarak sekitar 577 tahun cahaya dari Bumi dan terdiri dari lebih dari seribu bintang. Beberapa di antaranya bisa terlihat dengan mata telanjang, tetapi pemandangan terbaik bisa diperoleh dengan menggunakan teropong atau teleskop.
Puncak Hujan Meteor Eta Aquariid — 5 Mei
Hujan meteor Eta Aquariid, yang aktif dari 20 April hingga 21 Mei, akan mencapai puncaknya pada malam 5 Mei hingga dini hari 6 Mei. Fenomena ini berasal dari sisa-sisa Komet Halley dan diperkirakan akan menampilkan sekitar 10 meteor per jam—bahkan bisa lebih banyak jika Anda berada di belahan Bumi selatan.
Meskipun bukan pertunjukan meteor paling meriah dalam setahun, Eta Aquariid dikenal dengan meteor-meteornya yang sangat cepat dan meninggalkan jejak cahaya menyala di langit malam. Jejak pijar ini bisa bertahan selama beberapa detik hingga beberapa menit, menciptakan pemandangan yang memukau.
Titik Balik Saturnus — 6 Mei
Pada 6 Mei, Saturnus mengalami ekuinoks—sebuah peristiwa langka yang hanya terjadi sekali setiap 15 tahun di Bumi. Saat itu, Matahari bersinar tepat di atas ekuator Saturnus, membuat cincin ikoniknya tampak sejajar dengan pandangan kita dari Bumi dan nyaris menghilang.
Baca Juga: Fenomena Langit Langka, Dua Planet Bersama Bulan akan Membentuk 'Wajah Tersenyum'
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR