Nationalgeographic.co.id—Saat dilihat dari atas, Antartika tampak seperti lanskap yang dingin, datar, dan tandus. Namun, siapa sangka di bawah lapisan es itu terdapat dunia tersembunyi yang jarang diketahui manusia.
Di bawah Antartika, para ilmuwan telah menemukan beragam bioma, sungai dan danau tersembunyi, gunung dan lembah, bakteri purba, dan bahkan sisa-sisa ekosistem purba.
Hampir 90% daratan Antartika ditutupi lapisan es tebal, dengan kedalaman rata-rata sekitar 2,2 kilometer dan sudah seperti itu sejak sekitar 34 juta tahun. Sementara peneliti baru mengungkap sedikit hal tentang apa yang sebenarnya ada di bawah benua misterius ini.
Sebuah studi baru mengungkap keberadaan sebuah pegunungan yang tersembunyi di bawah Antartika. Adalah pegunungan Subglasial Gamburtsev yang misterius dan kuno yang berada di tengah Antartika Timur, terkubur sepenuhnya.
Dilansir laman Science Alert, pegunungan Gamburtsev adalah rangkaian pegunungan yang tersembunyi di bawah lapisan es di Antartika Timur. Meskipun tidak terlihat oleh mata karena tertutup es setebal beberapa kilometer, para ilmuwan telah menemukan bahwa ukuran dan bentuknya sangat mirip dengan Pegunungan Alpen di Eropa, dengan puncak-puncak tinggi yang runcing dan lembah-lembah yang dalam, khas pegunungan alpen.
Yang membuat Pegunungan Gamburtsev begitu unik dan misterius adalah kenyataan bahwa seluruh bentang alam pegunungan ini "terkubur" di bawah lapisan es yang sangat tebal. Ini berarti kita tidak bisa melihatnya secara langsung dari permukaan.
Keberadaan pegunungan ini menimbulkan banyak pertanyaan ilmiah, seperti: bagaimana bisa pegunungan setinggi ini terbentuk di lokasi yang sekarang sangat beku dan terpencil?
Biasanya, pegunungan terbentuk di tempat dua lempeng tektonik saling bertabrakan. Tabrakan ini mendorong kerak bumi ke atas, menciptakan rangkaian pegunungan. Namun, wilayah Antartika Timur berbeda.
Daerah ini telah stabil secara tektonik selama jutaan tahun. Ini artinya tidak ada tabrakan lempeng besar yang terjadi di sana dalam waktu yang sangat lama.
Studi baru yang diterbitkan dalam Earth and Planetary Science Letters, mengungkap bagaimana rangkaian pegunungan tersembunyi ini muncul lebih dari 500 juta tahun yang lalu ketika superbenua Gondwana terbentuk dari lempeng tektonik yang bertabrakan.
Temuan ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana gunung dan benua berevolusi seiring waktu geologis. Temuan ini juga membantu menjelaskan mengapa bagian dalam Antartika sangat stabil selama ratusan juta tahun.
Baca Juga: Hidup di Laut, Bagaimana Bisa Fosil Ichthyosaurus Ditemukan di Pegunungan Alpen?
Pegunungan Gamburtsev yang terkubur
Pegunungan Gamburtsev terkubur di bawah titik tertinggi lapisan es Antartika Timur. Pegunungan ini pertama kali ditemukan oleh ekspedisi Soviet menggunakan teknik seismik pada tahun 1958.
Pegunungan Gamburtsev merupakan salah satu fitur tektonik yang paling tidak dipahami di Bumi karena pegunungan ini tertutup es seluruhnya. Hal ini juga sangat membingungkan bagi para ilmuwan. Bagaimana pegunungan yang begitu besar bisa terbentuk dan masih terpelihara di jantung benua kuno yang stabil?
Sebagian besar rangkaian pegunungan utama menandai lokasi tumbukan tektonik. Misalnya, Pegunungan Himalaya masih menjulang hingga saat ini karena lempeng India dan Eurasia terus bertemu, sebuah proses yang dimulai sekitar 50 juta tahun yang lalu.
Model tektonik lempeng menunjukkan bahwa kerak yang kini membentuk Antartika Timur berasal dari sedikitnya dua benua besar lebih dari 700 juta tahun yang lalu. Kedua benua ini dulunya dipisahkan oleh cekungan samudra yang luas.
Tabrakan daratan ini menjadi kunci lahirnya Gondwana, sebuah benua super yang meliputi wilayah yang sekarang disebut Afrika, Amerika Selatan, Australia, India, dan Antartika.
Studi baru mendukung gagasan bahwa Pegunungan Gamburtsev pertama kali terbentuk selama tabrakan purba ini. Benturan benua yang sangat besar memicu aliran batuan panas yang sebagian meleleh jauh di bawah pegunungan.
Jauh di bawah permukaan bumi, batuan panas mulai mengalir ke samping, seperti pasta gigi yang ditekan keluar dari tabung. Proses ini disebut gravitational spreading atau penyebaran gravitasi. Peristiwa ini menyebabkan sebagian dari pegunungan runtuh atau "menyebar", tetapi masih menyisakan bagian bawahnya (yang disebut "akar kerak") tetap utuh.
Untuk menyusun waktu kenaikan dan penurunan dramatis ini, diperlukan analisis butiran zirkon kecil yang ditemukan di batu pasir yang diendapkan oleh sungai yang mengalir dari pegunungan purba lebih dari 250 juta tahun yang lalu.
Zirkon sering disebut "kapsul waktu" karena mengandung sejumlah kecil uranium dalam struktur kristalnya, yang meluruh pada tingkat tertentu dan memungkinkan para ilmuwan menentukan usianya dengan sangat presisi.
Butiran zirkon ini menyimpan catatan garis waktu pembentukan gunung: Pegunungan Gamburtsev mulai menjulang sekitar 650 juta tahun lalu, mencapai ketinggian Himalaya sekitar 580 juta tahun lalu, dan mengalami pencairan dan aliran kerak yang dalam yang berakhir sekitar 500 juta tahun lalu.
Karena terawetkan oleh lapisan es yang tebal, Pegunungan Subglasial Gamburtsev merupakan salah satu sabuk pegunungan purba yang paling terpelihara di Bumi.
Baca Juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh Manusia Ketika Berada di Zona Kematian Gunung Everest
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR