Nationalgeographic.co.id—Buaya dan kadal merupakan kelompok hewan reptil yang berjalan dengan empat kaki. Namun, siapa sangka dulunya kedua hewan reptil ini berjalan dengan dua kaki.
Bukti-bukti kedua hewan ini berjalan dengan dua kaki telah ditemukan oleh para peneliti melalui jejak kaki yang mereka temukan. Hasil penelitian pun kemudian diterbitkan dalam jurnal sains.
Buaya purba berjalan dengan dua kaki
Lebih dari 100 juta tahun yang lalu, nenek moyang aligator dan buaya berkeliaran wilayah yang kini disebut Korea Selatan dengan kaki belakangnya. Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Scientific Reports pada Juni 2020.
Para peneliti mengidentifikasi serangkaian jejak sepanjang 9 inci sebagai milik crocodylomorph purba, kelompok yang mencakup buaya yang masih hidup (aligator, buaya, dan reptil berukuran serupa lainnya) dan kerabat mereka yang telah punah. Semua jejak tersebut dibuat oleh kaki belakang hewan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki gaya berjalan dengan dua kaki.
“Di satu lokasi ini, kami menemukan bukti pertama yang benar-benar definitif tentang buaya bipedal,” kata Martin Lockley, seorang paleontolog di University of Colorado Denver dan salah satu penulis temuan baru ini. “Hewan-hewan ini selalu berjalan di jalur yang sempit, satu kaki di depan yang lain, dan tidak pernah memiliki jejak kaki depan.”
Dilansir laman Popular Science, jejak kaki tersebut ditemukan di dekat Kota Sacheon di sepanjang pantai selatan Korea Selatan. Temuan tersebut awalnya membingungkan para peneliti.
Ketika Lockley dan rekan-rekannya membahas apakah jejak aneh tersebut mungkin ditinggalkan oleh seekor pterosaurus raksasa.
Para peneliti sebelumnya berspekulasi bahwa reptil terbang tersebut meninggalkan jejak-jejak lain yang kurang terawat yang ditemukan di Korea Selatan. Pterosaurus mungkin telah menjaga sayap mereka agar tidak terperosok dalam lumpur dengan berjalan tegak saat berada di darat.
Namun, Lockley menduga bahwa jejak baru itu dibuat oleh makhluk yang sangat berbeda. Secara keseluruhan, jejak itu mengingatkannya pada jejak yang jauh lebih kecil yang pernah dilihatnya di Amerika Utara, Eropa, dan Afrika.
Para ilmuwan sebelumnya mengaitkan jejak berukuran 1 hingga 3 inci ini dengan crocodylomorph mungil seukuran kucing rumahan yang hidup selama Periode Jurassic, sekitar 200 juta tahun lalu.
Baca Juga: Ukuran Buaya Purba Deinosuchus Ternyata Lebih Besar dari Dinosaurus
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR