Hal ini menunjukkan bahwa cara terbaik untuk meminimalkan bahan kimia yang menghasilkan air mata saat memotong bawang. Yaitu dengan memotongnya perlahan dengan pisau tipis dan tajam. Namun, para peneliti tidak menguji teori ini dalam percobaan mereka.
Para juru masak rumahan sering kali disarankan untuk mendinginkan bawang sebelum memotongnya untuk meminimalkan keluarnya air mata. Jadi, para peneliti juga bereksperimen dengan bawang yang telah didinginkan selama 12 jam. Namun, dalam pengujian, bawang yang didinginkan melepaskan volume tetesan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan bawang pada suhu ruangan.
Mencegah air mata saat memotong bawang mungkin tampak seperti topik penelitian yang sepele. Namun, para ilmuwan mengatakan bahwa pekerjaan mereka juga dapat memiliki implikasi penting bagi keamanan pangan. Tetesan-tetesan yang terfragmentasi yang menyembur dari makanan mentah saat dipotong dapat berkontribusi terhadap penyebaran patogen penyebab penyakit.
“Tetesan yang dikeluarkan dapat bersentuhan langsung dengan pisau yang terkontaminasi atau membawa patogen yang terbawa permukaan saat meninggalkan permukaan makanan,” tulis peneliti. “Tetesan-tetesan yang lebih ringan mudah tersuspensi dan dapat diangkut oleh arus udara sekitar. Sehingga menimbulkan risiko potensial untuk penularan melalui udara.”
Maka, menjaga ketajaman bilah pisau mungkin merupakan cara mudah untuk membantu mengurangi penyakit yang ditularkan melalui makanan.
“Pisau yang lebih tajam tidak hanya mengurangi jumlah tetesan tetapi juga kecepatan dan energi kinetiknya,” tulis para ilmuwan dalam makalah tersebut. “Hal ini khususnya relevan untuk buah-buahan dan sayuran, yang dapat membawa patogen yang ditularkan melalui makanan seperti Salmonella.”
Penelitian tersebut bertajuk “Droplet Outbursts from Onion Cutting”.
Banyak proyek penelitian terkini lainnya telah mencoba menggunakan sains untuk memecahkan masalah sehari-hari. Ilmuwan memvisualisasikan gumpalan partikel aerosol yang dikeluarkan dari toilet komersial selama pembilasan. Dan beberapa bahkan menemukan desain urinoir baru untuk membantu mengurangi cipratan urine. Dan dalam bidang peningkatan mutu makanan, fisikawan Italia menemukan resep cacio e pepe yang sempurna. Sementara yang lain telah menemukan cara terbaik untuk membuat kopi seduh dan merebus telur.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Source | : | Smithsonian Magazine |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR