Nationalgeographic.co.id—Bumi sedang menuju krisis kepunahan massal. Jika emisi gas rumah kaca terus dibiarkan tanpa kendali, sekitar satu dari tiga spesies tumbuhan dan hewan di planet ini diperkirakan akan punah sebelum akhir abad ini.
Menurut hasil penelitian, jika suhu global meningkat hingga 1,5 derajat Celsius di atas rata-rata suhu pra-industri—melebihi batas yang disepakati dalam Perjanjian Paris—maka laju kepunahan akan meningkat drastis.
Spesies yang paling terancam mencakup amfibi, serta spesies yang hidup di pegunungan, pulau, dan ekosistem air tawar, terutama yang berada di wilayah Amerika Selatan, Australia, dan Selandia Baru. Saat ini, suhu Bumi telah meningkat sekitar satu derajat Celsius sejak Revolusi Industri.
Perubahan iklim menggeser pola suhu dan curah hujan, yang kemudian mengubah habitat serta hubungan antarspesies. Misalnya, kenaikan suhu telah menyebabkan waktu migrasi kupu-kupu raja tidak lagi selaras dengan masa mekar tanaman yang mereka polinasi.
Banyak spesies hewan dan tumbuhan juga mulai berpindah ke wilayah dengan garis lintang atau ketinggian lebih tinggi untuk mengejar suhu yang lebih bersahabat. Namun, tak semua spesies mampu beradaptasi atau bermigrasi. Perubahan lingkungan yang terlalu cepat dan drastis bisa menyebabkan penurunan populasi hingga kepunahan.
Meski sebelumnya sudah banyak kajian yang memperkirakan lebih dari satu juta spesies menghadapi risiko kepunahan, belum banyak yang secara langsung menghubungkan risiko ini dengan peningkatan suhu akibat perubahan iklim.
Mark C. Urban, ahli biologi dari University of Connecticut, melakukan kajian perubahan iklim berjudul "Climate change extinctions". Kajiannya terbit pada Desember 2024 di jurnal Science. Ia menganalisis lebih dari 30 tahun penelitian mengenai keanekaragaman hayati dan perubahan iklim, mencakup lebih dari 450 studi terhadap mayoritas spesies yang telah diketahui.
Jika emisi gas rumah kaca dikelola sesuai target Perjanjian Paris, maka sekitar 1 dari 50 spesies di dunia—sekitar 180.000 spesies—masih akan menghadapi risiko kepunahan pada 2100.
Namun jika suhu meningkat hingga 2,7 derajat Celsius, sebagaimana diproyeksikan berdasarkan komitmen emisi saat ini, jumlah spesies yang terancam meningkat menjadi 1 dari 20. Dalam skenario pemanasan yang lebih ekstrem, risiko melonjak tajam: jika suhu global naik hingga 4,3 derajat Celsius, maka sekitar 14,9 persen spesies terancam punah.
Jika kenaikan mencapai 5,4.derajat Celsius—skenario terburuk yang masih mungkin terjadi berdasarkan tren emisi saat ini—maka hampir 30 persen dari seluruh spesies di Bumi berada di ambang kepunahan.
Baca Juga: Mengkhawatirkan! Perubahan Iklim Juga Berdampak pada Kesehatan Mata
“Peningkatan risiko kepunahan menjadi jauh lebih tajam setelah melewati ambang 1,5 derajat Celsius,” ujar Urban, penulis utama studi ini, kepada Live Science.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR