Nationalgeographic.co.id—Bagaimana cara menentukan jenis kelamin dinosaurus? Jawabannya tidak ditemukan di halaman buku seperti Ravished by the Triceratops atau Chuck’s Dinosaur Tinglers. Selain itu, catatan fosil sejauh ini belum menjelaskan mekanisme reproduksi dinosaurus.
Yang ditanyakan oleh ahli paleontologi adalah bagaimana kita dapat membedakan jenis kelamin dinosaurus satu sama lain. Serta apa dasar-dasar biologis tersebut dapat memberi tahu kita tentang hewan yang telah punah itu.
Ahli paleontologi telah mencoba mengidentifikasi dinosaurus betina dan jantan selama beberapa dekade. Para ahli mengusulkan berbagai macam tanda-tanda yang dapat dikenali. Mulai dari ornamen pada tengkorak hingga jarak dan sudut tulang seperti belat di bawah ekor. Yang diinginkan para peneliti adalah tanda-tanda dimorfisme seksual, atau ciri-ciri yang dapat membedakan satu jenis kelamin dari yang lain.
Jenis kelamin dinosaurus
Dimorfisme seksual dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Terkadang, hal ini berkaitan dengan ukuran, dengan satu jenis kelamin lebih besar dan yang lain lebih kecil. Di waktu lain, hal yang perlu diperhatikan adalah ornamen. Misalnya warna yang lebih cerah, bulu yang lebih berhias, atau fitur lain yang membantu untuk ditampilkan.
Namun, ketika ahli paleontologi mengamati dinosaurus non-unggas, atau semua dinosaurus selain burung, sebagian besar catatannya adalah tulang. Selain itu, sebagian besar kerangka dinosaurus tidak lengkap dan tersebar di ruang dan waktu. Tyrannosaurus rex, misalnya, diketahui memiliki lebih dari 50 kerangka.
Namun demikian, fosil-fosil tersebut ditemukan dari Saskatchewan hingga New Mexico di bebatuan yang membentang selama dua juta tahun. Hal tersebut jauh dari perspektif tingkat populasi yang diperlukan untuk memilih dasar-dasar berbasis jenis kelamin.
Untuk sementara waktu, tampaknya dinosaurus non-unggas tidak menunjukkan dimorfisme seksual. Tidak ada satu kasus pun yang dapat dikonfirmasi. Tentu saja ini aneh, terutama karena banyak burung dan reptil modern menunjukkan perbedaan berdasarkan jenis kelamin.
“Apakah ini berarti dinosaurus secara biologis unik di antara vertebrata?” tanya ahli paleontologi Field Museum Evan Saitta, “atau bahwa ada sesuatu yang terjadi dalam komunitas peneliti dinosaurus tentang bagaimana kita mendekati topik ini?”
Jawabannya mulai terlihat, dan itu lebih berkaitan dengan proses sains daripada hewan itu sendiri. “Terkadang ada perbedaan yang sangat jauh antara apa yang kita ketahui dan apa yang dapat kita katakan,” kata ahli paleontologi Lisa Buckley.
Dinosaurus mungkin memiliki dimorfisme seksual, seperti banyak hewan modern. Tapi pertanyaannya tetap tentang bagaimana cara mendeteksi perbedaan tersebut dengan andal.
Baca Juga: Bagaimana Fosil Dinosaurus Bisa Terbentuk? Sains Ungkap Faktanya
Source | : | Discover Magazine |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR