Nationalgeographic.co.id—Titanosaurus merupakan dinosaurus raksasa berleher panjang sekaligus salah satu hewan darat terbesar yang pernah ada. Titanosaurus tumbuh hingga 37 meter panjangnya dan beratnya sekitar 57 ton. Mereka memiliki berbagai macam adaptasi untuk menopang diri mereka sendiri dan bertahan hidup di darat.
Namun, salah satu fitur yang paling menarik dari makhluk raksasa ini adalah ukuran telurnya. Meskipun menjadi hewan darat terbesar yang pernah ada, telur titanosaurus sangat kecil.
"Kelihatannya aneh karena hewan-hewan ini seharusnya besar sekali," jelas ahli dinosaurus Profesor Paul Barrett, dikutip laman Natural History Museum. "Namun, yang mereka lakukan adalah bertelur dalam jumlah banyak. Banyak hewan yang kita kenal saat ini menggunakan cara ini, yaitu berinvestasi dalam sejumlah kecil telur yang (ukurannya) lebih besar atau sejumlah besar telur yang (ukurannya) lebih kecil."
Paul mengatakan, "Sepertinya titanosaurus menerapkan strategi bertelur dalam jumlah besar, sekitar 30 atau 40 butir telur berukuran kecil."
Artinya, daripada bereproduksi seperti paus biru atau gajah, yang melahirkan satu bayi besar setelah masa kehamilan yang lama, titanosaurus bereproduksi lebih seperti penyu laut atau buaya.
Dalam kasus ini, titanosaurus dan dinosaurus pada umumnya memiliki kelebihan dibandingkan mamalia besar karena mereka tidak harus mengandung anak hingga cukup umur.
Dinosaurus memiliki keuntungan karena mereka dapat bertelur dalam jumlah banyak sekaligus dengan sangat cepat, dan mungkin dapat bertelur beberapa kali dalam setahun.
Sepertinya mereka bertelur dalam jumlah banyak dan berharap beberapa di antaranya dapat bertahan hidup hingga dewasa, daripada bertelur satu atau dua kali yang kemudian harus mereka rawat setelah menetas.
Sarang titanosaurus
Lebih dari 250 telur titanosaurus telah ditemukan di India. Di antara telur-telur itu, ada satu yang berisi sisa-sisa telur kedua di dalamnya, menunjukkan bahwa sauropoda perkasa ini mungkin bereproduksi mirip dengan burung modern.
Sebuah studi, yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE, menemukan bukti enam jenis fosil telur yang berbeda di Formasi Lameta di India bagian tengah. Fosil-fosil tersebut berasal dari zaman Kapur Akhir, dan diperkirakan terkubur oleh lava selama letusan daerah vulkanik yang dikenal sebagai Deccan Traps.
Baca Juga: Ada 700 Spesies Dinosaurus Ditemukan dan Diberi Nama, Mengapa Begitu Banyak?
Source | : | Natural History Museum |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR