“Triceratops dan hadrosaurus mungkin juga tidak terlalu cepat. Jadi, jika tyrannosaurus adalah predator pemburu, segala sesuatu di Mesozoikum terjadi jauh lebih lambat daripada di Serengeti saat ini,” Maidment menambahkan lagi.
Tyrannosaurus kemungkinan adalah pemburu yang ahli, meskipun lambat. Namun, teori tentang sifatnya yang murni sebagai “pemulung” tetap ada.
Sangat sulit untuk mengetahui perilaku dari catatan fosil. Namun, bayangkan ekosistem modern. Anda akan melihat bahwa jika seekor singa melihat bangkai, ia tidak akan melewatkan kesempatan untuk makan.
Apakah stegosaurus memiliki dua otak?
Hubungan antara massa tubuh dan ukuran otak pada hewan yang hidup merupakan indikator kecerdasan.
Barrett menuturkan, “Untuk hampir semua hal yang kita lakukan dengan dinosaurus, kita menggunakan perbandingan dengan makhluk hidup sebagai dasar.
“Untuk mengukur kecerdasan hewan yang sudah punah, kami menggunakan endocast. Endocast adalah bentuk yang tertinggal di dalam tengkorak yang seharusnya ditempati oleh otak. Anda membandingkan volume otak dengan massa hewan.
Kebanyakan dinosaurus memiliki ukuran yang sama dengan reptil atau burung modern. Otak mereka berukuran sesuai dengan ukuran tubuh mereka. Namun, ada pengecualian seperti troodon. Troodon memiliki otak yang jauh lebih besar daripada yang kita perkirakan untuk ukuran tubuh seperti itu. Sepertinya dinosaurus kecil ini cukup pintar.
Stegosaurus adalah thyreophoran (dinosaurus berlapis baja) berukuran sedang, dengan berat sekitar 2.000 kilogram saat dewasa. Otaknya sangat kecil. Namun bagian tulang belakang membesar di daerah pinggul. Hal itu mengarah pada teori bahwa bagian itu menampung otak kedua.
“Tulang belakang cenderung membesar pada banyak dinosaurus. Tapi untuk beberapa alasan hal itu terlihat sejak awal pada stegosaurus,” kata Maidment. “Ada teori bahwa otak depannya tidak cukup kuat untuk mengoordinasikan seluruh tubuhnya. Jadi jika ia memiliki otak belakang, itu mungkin akan membantu. Mungkin ada sekumpulan neuron di sana, tetapi saya rasa kita tidak akan menggambarkannya sebagai otak.”
Namun, IQ yang tinggi bukanlah faktor penting bagi kemampuan banyak hewan untuk bertahan hidup.
Barrett menjelaskan, ‘Hewan tidak perlu terlalu pintar. Mereka perlu makan, tidak dimakan atau jatuh di bawah pohon atau di sungai, dan mencari pasangan. Jadi, kecerdasan jarang ditemukan.
Stegosaurus mungkin memiliki otak yang kecil. Namun ia tetap berhasil berkembang biak selama Akhir Jurassic.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR