Nationalgeographic.co.id—Dinosaurus yang telah punah yang mendominasi Bumi lebih dari 66 juta tahun yang lalu kerap menarik perhatian.
Seiring dengan semakin banyaknya pemahaman tentang dinosaurus, sebagian besar persepsi kita tentang dinosaurus telah berubah. Namun, beberapa mitos tetap bertahan berkat penggambaran yang membuat dinosaurus tertentu menjadi terkenal.
Salah satunya adalah kesalahpahaman tentang velociraptor, salah satu bintang dalam film Jurassic World. Dr. Susie Maidment dan Prof Paul Barrett mengungkapkan beberapa kesalahan umum yang dibuat tentang reptil purba itu. Keduanya adalah pakar dinosaurus dari Natural History Museum.
Velociraptor tanpa bulu
Kesalahan ini mungkin terjadi hampir 25 tahun yang lalu. Namun velociraptor yang besar dan tidak berbulu tetap tertanam kuat di benak banyak orang.
Velociraptor sebenarnya berukuran sekitar kalkun. Bintang film tersebut sebenarnya lebih mirip dengan theropoda. Maidment menunjukkan bahwa ukuran bukanlah satu-satunya hal yang salah:
“Hal utama yang salah saat ini adalah mereka tidak memiliki bulu. Sangat pasti bahwa mereka ditutupi bulu. Velociraptor mungkin memiliki bulu panjang di lengan bawah mereka. Bulu-bulu itu mungkin berevolusi untuk mengatur suhu tubuh, jadi agar mereka tetap hangat. Pasalnya hewan-hewan ini mungkin berdarah panas,” ungkap Maidment.
T. rex versus V. rex
Film King Kong tahun 2005 karya Peter Jackson menampilkan keturunan Tyrannosaurus rex fiktif yang disebut Vastatosaurus rex. Sang bintang, gorila setinggi 7,6 meter, mengalahkan pemakan daging yang perkasa itu dengan mudah. Kenyataannya (jika ada gorila raksasa) kemungkinan besar akan sangat berbeda.
Barrett menjelaskan, “Kekuatan gigitan tyrannosaurus sekitar tiga kali lebih kuat daripada singa Afrika. Gigitannya paling kuat dari semua hewan yang pernah diukur. Jika T. rex melilitkan rahangnya di lengan King Kong, ia tidak akan memiliki lengan lagi. Dan gigitannya bisa menghancurkan tulang.”
T. rex dsiperkirakan telah mengalami evolusi terisolasi selama 65 juta tahun di Pulau Tengkorak. Namun, V. rex memiliki lebih dari satu kesalahpahaman jika dibandingkan dengan nenek moyangnya.
Baca Juga: Tak Seperti yang Digambarkan dalam Film, Beginilah Sebenarnya Bentuk Lidah T-rex
Kebanyakan theropoda memiliki tiga jari di setiap tangan, tetapi ada beberapa yang lengan dan tangannya sangat kecil. Tyrannosaurus memiliki dua jari di setiap tangan, seperti halnya keturunan fiktifnya.
Barrett berkata, “Kita tidak tahu mengapa tungkai depan begitu kecil pada T. rex. Mungkin karena tungkai depan tidak banyak digunakan untuk menangkap mangsa. Serta merupakan struktur sisa yang secara bertahap hilang melalui evolusi.”
Theropoda juga sering digambarkan dengan tangan kelinci. “Banyak dinosaurus yang memiliki masalah ini. Anda sering melihat mereka tampak seperti pianis. Namun, ketika Anda benar-benar melihat tangan dan cara kerjanya, telapak tangan mereka sebenarnya saling berhadapan,” tambah Barrett lagi.
Velociraptor, Tyranosaurus, dan Spinosaurus turut tampil dalam film Jurassic World: Rebirth yang rilis pada Juli 2025. Sebuah film yang disutradarai oleh pemenang BAFTA Edwards, berdasarkan naskah yang ditulis oleh Koepp dan didasarkan pada karakter yang dibuat oleh Michael Crichton. Produsernya bukan asing lagi tentang dinosaurus: Steven Spielberg, Denis L. Stewart, dan Jim Spencer.
Kadal berleher jumbai berukuran kecil dalam Jurassic Park
Jika mendengar kata dilophosaurus, apa yang terlintas di benak? Anda mungkin membayangkan kadal berleher jumbai yang besar dan menyemburkan bisa. Setidaknya itulah yang ingin Anda percayai dari film Steven Spielberg tahun 1993, Jurassic Park.
Tidak seperti banyak reptil yang ditampilkan dalam Jurassic Park, dilophosaurus memang hidup selama Periode Jurassic. Namun, meskipun penggambarannya penuh warna, penampilan utama dinosaurus itu hampir pasti hanya sekadar gaya artistik.
Pertama-tama, mungkin saja dinosaurus itu tidak berbisa. Pada hewan berbisa, ada lubang-lubang yang jelas di tulang rahang yang menunjukkan bagaimana mereka dapat memberikan kejutan yang beracun.
Maidment berkata, “Kami tidak punya bukti bahwa dilophosaurus atau bahkan dinosaurus mana pun mampu menghasilkan racun. dilophosaurus juga memiliki jambul ini dalam film dan kami juga tidak punya bukti untuk itu.”
Versi dinosaurus dalam film itu juga berukuran kecil. Hal itu tidak biasa mengingat pendekatan film-film itu adalah membuat binatang lebih besar untuk efek yang maksimal. Kenyataannya, seekor dilophosaurus dewasa panjangnya bisa mencapai sekitar 6 meter.
Namun, yang benar dalam film itu adalah keberadaan jambul di kepala. Jambul adalah ciri yang diketahui dari genus tersebut. Meski begitu, hampir mustahil untuk menentukan fungsi jambulnya.
“Mungkin untuk menarik pasangan,” kata Maidment. “Jika kita memiliki banyak spesimen, maka kita mungkin dapat melihat apakah jambul tersebut merupakan perbedaan jenis kelamin. Apakah jantan memiliki jambul dan betina tidak, misalnya.”
Pertarungan para raksasa
Pada tahun 2001, penonton Jurassic Park menyaksikan tyrannosaurus melawan spinosaurus dan kalah.
Namun, raksasa-raksasa ini sebenarnya terpisah sekitar 25 juta tahun. Di tempat T. rex hidup pada Zaman Kapur Akhir, ia adalah satu-satunya karnivora yang sangat besar. Jadi ia tidak akan pernah menghadapi musuh yang ukurannya sama.
Spinosaurus adalah pemakan daging terbesar yang pernah ada. Mempelajari dinosaurus ini merupakan tantangan karena kurangnya fosil. Tapi ilmuwan percaya bahwa ia mengukir ceruk untuk dirinya sendiri dengan memakan ikan dan menghabiskan sebagian besar waktunya di air.
Maidment berkata, “Di Inggris, kami memiliki Baryonyx, yang merupakan kerabat Spinosaurus. Jika Anda melepaskan rahang atas dan melihat moncongnya, bentuknya seperti mawar. Moncong tersebut sangat khas hewan pemakan ikan, baik sekarang maupun di masa lalu.”
Reptil purba penghuni laut (seperti ichthyosaurus dan pliosaurus) dan buaya modern juga memiliki bentuk rahang yang khas ini. Isi perut Baryonyx yang telah menjadi fosil juga telah ditemukan yang berisi sisik ikan.
“Penemuan itu mendukung teori bahwa itu adalah dinosaurus pemakan ikan. Namun, ia tidak hanya memakan ikan. Para ahli juga juga menemukan tulang Iguanodon muda di perutnya,” tutur Maidment.
Baryonyx dan sepupunya spinosaurus mungkin telah melengkapi makanan mereka dengan dinosaurus lain. Tapi kemungkinan besar tidak sebesar tyrannosaurus.
Anda mungkin bisa berlari lebih cepat dari T. rex
T. rex bukanlah monster kecepatan seperti yang sering digambarkan di film-film.
“Di Jurassic Park pertama, seekor tyrannosaurus mengejar mobil yang melaju kencang. Penelitian menunjukkan bahwa T. rex hampir tidak dapat berlari lebih cepat daripada manusia,” kata Maidment.
T. rex mungkin memiliki kecepatan tertinggi hanya sekitar 16 kilometer per jam. Tapi dinosaurus yang dimangsanya juga tidak akan bergerak lebih cepat.
“Triceratops dan hadrosaurus mungkin juga tidak terlalu cepat. Jadi, jika tyrannosaurus adalah predator pemburu, segala sesuatu di Mesozoikum terjadi jauh lebih lambat daripada di Serengeti saat ini,” Maidment menambahkan lagi.
Tyrannosaurus kemungkinan adalah pemburu yang ahli, meskipun lambat. Namun, teori tentang sifatnya yang murni sebagai “pemulung” tetap ada.
Sangat sulit untuk mengetahui perilaku dari catatan fosil. Namun, bayangkan ekosistem modern. Anda akan melihat bahwa jika seekor singa melihat bangkai, ia tidak akan melewatkan kesempatan untuk makan.
Apakah stegosaurus memiliki dua otak?
Hubungan antara massa tubuh dan ukuran otak pada hewan yang hidup merupakan indikator kecerdasan.
Barrett menuturkan, “Untuk hampir semua hal yang kita lakukan dengan dinosaurus, kita menggunakan perbandingan dengan makhluk hidup sebagai dasar.
“Untuk mengukur kecerdasan hewan yang sudah punah, kami menggunakan endocast. Endocast adalah bentuk yang tertinggal di dalam tengkorak yang seharusnya ditempati oleh otak. Anda membandingkan volume otak dengan massa hewan.
Kebanyakan dinosaurus memiliki ukuran yang sama dengan reptil atau burung modern. Otak mereka berukuran sesuai dengan ukuran tubuh mereka. Namun, ada pengecualian seperti troodon. Troodon memiliki otak yang jauh lebih besar daripada yang kita perkirakan untuk ukuran tubuh seperti itu. Sepertinya dinosaurus kecil ini cukup pintar.
Stegosaurus adalah thyreophoran (dinosaurus berlapis baja) berukuran sedang, dengan berat sekitar 2.000 kilogram saat dewasa. Otaknya sangat kecil. Namun bagian tulang belakang membesar di daerah pinggul. Hal itu mengarah pada teori bahwa bagian itu menampung otak kedua.
“Tulang belakang cenderung membesar pada banyak dinosaurus. Tapi untuk beberapa alasan hal itu terlihat sejak awal pada stegosaurus,” kata Maidment. “Ada teori bahwa otak depannya tidak cukup kuat untuk mengoordinasikan seluruh tubuhnya. Jadi jika ia memiliki otak belakang, itu mungkin akan membantu. Mungkin ada sekumpulan neuron di sana, tetapi saya rasa kita tidak akan menggambarkannya sebagai otak.”
Namun, IQ yang tinggi bukanlah faktor penting bagi kemampuan banyak hewan untuk bertahan hidup.
Barrett menjelaskan, ‘Hewan tidak perlu terlalu pintar. Mereka perlu makan, tidak dimakan atau jatuh di bawah pohon atau di sungai, dan mencari pasangan. Jadi, kecerdasan jarang ditemukan.
Stegosaurus mungkin memiliki otak yang kecil. Namun ia tetap berhasil berkembang biak selama Akhir Jurassic.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR