“Penelitian terperinci terhadap fosil yang luar biasa ini memungkinkan kami untuk mengungkap aspek anatomi Dacentrurus armatus yang sebelumnya tidak diketahui, stegosaurus khas Eropa, yang pada tahun 2025 menandai 150 tahun sejak deskripsi pertamanya. Tengkorak dinosaurus jarang terawetkan karena tulangnya yang sangat rapuh. Penemuan ini merupakan kunci untuk memahami bagaimana tengkorak stegosaurus berevolusi,” jelas Sergio Sánchez Fenollosa, seorang peneliti di Fundación Dinópolis dan salah satu penulis penelitian tersebut.
Ia melanjutkan, “Selain itu, di samping studi anatomi, kami juga telah mengajukan hipotesis baru yang mendefinisikan ulang hubungan evolusioner stegosaurus di seluruh dunia. Sebagai hasil dari penelitian ini, kami telah memformalkan definisi kelompok baru yang disebut Neostegosauria.”
Menurut para peneliti, kelompok baru ini mencakup spesies stegosaurus berukuran sedang hingga besar yang setidaknya hidup di tempat yang sekarang disebut Afrika dan Eropa selama Jurassic Tengah dan Akhir, di Amerika Utara selama Jurassic Akhir, dan di Asia selama Jurassic Akhir dan Cretaceous Awal.
“Pencapaian ganda ini—baik studi fosil yang luar biasa maupun usulan hipotesis evolusi baru—memposisikan penelitian ini sebagai referensi global dalam studi stegosauria,” tutur Alberto Cobos, direktur pengelola Fundación Dinópolis dan salah satu penulis dalam studi yang dipublikasikan tersebut.
Ia juga menambahkan, “Situs fosil dari Riodeva ini terus menjadi subjek penelitian dan masih menyimpan banyak fosil yang relevan, termasuk lebih banyak elemen pascakranial dari spesimen dewasa yang sama dan, khususnya, individu muda, kombinasi yang sangat langka dalam jenis dinosaurus ini.”
“Penemuan ini akan terus meningkatkan warisan paleontologi provinsi Teruel secara eksponensial, menjadikannya salah satu wilayah ikonik untuk memahami evolusi kehidupan di Bumi,” pungkasnya.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Source | : | SciTechDaily |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR