Nationalgeographic.co.id—Dinosaurus sauropoda raksasa dapat mencapai panjang hingga 123 kaki (sekitar 37 m) dan berat hingga 7 ton. Sauropoda telah lama diyakini sebagai dinosaurus herbivor, yang memakan daun selama periode Jurassic dan Cretaceous.
Baru-baru ini, tim paleontolog telah mempelajari isi perut seekor sauropoda yang masih utuh untuk pertama kalinya. Sauropoda tersebut hidup sekitar 94 hingga 101 juta tahun lalu.
Temuan tersebut menegaskan bahwa mereka sebenarnya adalah herbivor dan mereka tidak benar-benar mengunyah makanan mereka. Sauropoda mengandalkan mikroba usus untuk memecah makanannya. Temuan ini kemudian dirinci dalam sebuah studi yang diterbitkan pada tanggal 9 Juni di jurnal Current Biology.
"Tak pernah ditemukan isi perut sauropoda asli di mana pun sebelumnya, meskipun fosil sauropoda telah ditemukan di setiap benua dan kelompok ini diketahui telah hidup selama setidaknya 130 juta tahun," kata Stephen Poropat, salah satu penulis studi dan paleontologis di Curtin University di Australia.
Temuan ini mengonfirmasi beberapa hipotesis tentang pola makan sauropoda yang telah dibuat berdasarkan studi tentang anatomi mereka dan perbandingan dengan hewan masa kini.
Pola makan sauropoda
Fosil tulang dinosaurus hanya bisa memberi kita sedikit informasi tentang hewan-hewan yang telah punah ini. Para paleontolog dapat menggunakan jejak dan telapak kaki untuk mempelajari tentang pergerakan mereka, serta isi perut yang terawetkan—yang disebut kololit—untuk mengetahui seperti apa pola makan mereka.
Memahami pola makan sangat penting untuk memahami biologi dinosaurus dan peran mereka dalam ekosistem purba. Namun, sangat sedikit fosil dinosaurus yang ditemukan dengan kololit. Kololit adalah isi perut yang belum menjadi kotoran—atau koprolit.
Secara khusus, kololit pada dinosaurus sauropoda masih sulit ditemukan. Dengan ukuran tubuh mereka yang luar biasa besar, dinosaurus ini mungkin merupakan herbivora darat yang paling berpengaruh secara ekologis di planet ini selama periode Jurassic dan Cretaceous.
Karena kurangnya bukti langsung tentang pola makan mereka, rincian tentang cara makan sauropoda—termasuk jenis tumbuhan yang mereka konsumsi—sebagian besar masih berupa teori yang didasarkan pada keausan gigi, bentuk dan ukuran rahang, serta panjang leher.
Namun, hal itu berubah pada musim panas tahun 2017. Staf dan relawan dari Australian Age of Dinosaurs Museum of Natural History sedang menggali kerangka dinosaurus sauropoda muda yang relatif lengkap.
Baca Juga: Tengkorak Stegosaurus 150 Juta Tahun yang Mengubah Evolusi Dinosaurus
Source | : | Popular Science |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR