Nationalgeographic.co.id—Mamalia tidak hanya selamat dari kehancuran massal yang memusnahkan dinosaurus—mereka ternyata sudah bersiap jauh sebelum bencana itu terjadi.
Sekitar 66 juta tahun lalu, sebagian besar dinosaurus punah ketika sebuah asteroid sebesar Manhattan menghantam Bumi.
Namun di balik bayang-bayang mereka, mamalia kecil telah diam-diam mengembangkan kemampuan bertahan hidup yang memungkinkan mereka melewati bencana itu dan berkembang pesat setelahnya, demikian menurut sebuah studi yang telah diterbitkan di jurnal Science Advances.
Para peneliti menyimpulkan hal tersebut setelah memetakan interaksi kompleks antara berbagai jenis hewan purba dan ekosistem mereka, baik sebelum maupun sesudah asteroid menghantam.
Model yang digunakan dalam studi ini memadukan data fosil dari wilayah barat Amerika Utara, yang berasal dari masa peralihan antara akhir periode Kapur (145 juta hingga 66 juta tahun lalu) dan awal periode Paleogen (66 juta hingga 23 juta tahun lalu).
Sebanyak 1.600 fosil yang dianalisis mewakili lebih dari 470 genus hewan, termasuk mamalia, ikan, buaya, burung, dan dinosaurus non-aves.
Berdasarkan model tersebut, “para penulis dapat menentukan bahwa organisme air tawar dan organisme darat berukuran kecil”—termasuk mamalia—“lebih tangguh dan lebih mampu bertahan dari kepunahan dibanding dinosaurus non-aves,” kata Thomas Cullen, peneliti postdoktoral di Carleton University, Ottawa, yang tidak terlibat dalam studi ini.
Ia menambahkan bahwa studi ini “memberikan argumen yang meyakinkan” bahwa mamalia telah mengalami diversifikasi sebelum asteroid menghantam, bukan baru berkembang setelah dinosaurus punah.
Evolusi ini menghasilkan mamalia yang mampu memakan berbagai jenis makanan, hidup dalam beragam suhu dan kondisi cuaca, serta berkembang biak dengan cepat, memungkinkan mereka pulih dari penurunan populasi secara mendadak.
Selama ini, ilmuwan mengira bahwa evolusi pesat mamalia baru terjadi setelah dinosaurus punah, karena mereka mengisi kekosongan dalam ekosistem yang ditinggalkan.
Namun menurut Gemma Louise Benevento, peneliti postdoktoral di Senckenberg Biodiversity and Climate Research Centre (SBiK-F), Jerman, studi ini menambah bukti bahwa mamalia sebenarnya sudah mulai berkembang ke dalam relung-relung ekologis baru jauh sebelum tumbukan asteroid. Benevento juga tidak terlibat dalam penelitian ini.
Baca Juga: Mamalia Purba Memiliki Bulu Gelap, Apa Kaitannya dengan Dinosaurus?
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR