Nationalgeographic.co.id—Quetzalcoatlus adalah jenis pterosaurus yang hidup pada periode Cretaceous awal. Quetzalcoatlus sangat besar! Mereka adalah salah satu makhluk terbang terbesar dalam sejarah Bumi. Lebar sayapnya bahkan mencapai 12 meter.
Melihat kerangkanya, dapat dibayangkan melihat reptil terbang ini meluncur di atas pegunungan dan tebing pantai. Tetapi bagaimana jika Quetzalcoatlus berada di tebing atau daratan? Ia harus lepas landas. Yang membuat kita bertanya-tanya, bagaimana caranya Quetzalcoatlus terbang?
Memiliki tubuh yang sangat besar dan berat, bagaimana cara Quetzalcoatlus terbang?
Pterosaurus mungkin melompat ke udara dengan menggunakan keempat anggota tubuhnya yang kuat. Mekanisme terbang mereka sangat berbeda dengan dinosaurus burung masa kini. Mirip seperti kelelawar, pterosaurus terbang secara vertikal. Mereka menggunakan membran kulit untuk mengendalikan gerakan terbang vertikal dan horizontal.
Ahli paleontologi menyimpulkan pola terbang makhluk purba dengan melakukan studi perbandingan fosil dengan perilaku kerabat mereka yang masih hidup. Para ahli juga mempelajari fosil untuk menyimpulkan adaptasi fungsional setiap bagiannya.
Kurang tepat rasanya jika ahli paleontologi mengeklaim memiliki pengetahuan pasti tentang cara hewan purba ini terbang. Pterosaurus tidak meninggalkan keturunan yang masih hidup. “Mereka juga meninggalkan fosil langka, yang tidak pernah digali saat masih lengkap,” tulis Michael Haralson di laman Adventure Dinosaurs.
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa hewan yang sangat besar tidak dapat terbang karena ukurannya akan memberatkan mereka. Ukuran yang besar juga bisa menghambat kemampuan lepas landas. Namun, hal itu tidak terjadi sekitar 70-200 juta tahun yang lalu. Saat itu, pterosaurus raksasa berkeliaran dan menguasai langit.
Pterosaurus adalah makhluk pertama yang memiliki tulang belakang untuk beradaptasi dengan terbang dengan tenaga. Beberapa di antaranya memiliki panjang 12 meter dan rentang sayap lebih dari 12 meter. Mereka bahkan dapat berdiri lebih tinggi dari jerapah Afrika modern.
Jadi, bagaimana predator darat yang besar itu bisa terbang? Mereka melompat tinggi, meluncur, dan mengepakkan membran kulit bersayap mereka yang berotot.
Pterosaurus adalah hewan berkaki empat dengan anggota tubuh yang kuat. Saat lepas landas, mereka melakukan lompatan berdiri tiba-tiba dan meluncur tinggi di atas tanah.
Quetzalcoatlus raksasa adalah salah satu Pterosaurus terbesar yang pernah ada. Quetzalcoatlus memiliki paruh tak bergigi dan leher yang sangat panjang. Seperti semua azhdarchidae raksasa lainnya, Quetzalcoatlus meluncurkan penerbangannya dengan melompat menggunakan keempat anggota tubuhnya yang kuat.
Saat terbang, raksasa ini menggunakan anggota tubuh bersayap untuk mengepak dan meluncur.
Baca Juga: Bagaimana Jejak Kaki Dinosaurus Terbentuk dan Terawetkan hingga Jutaan Tahun?
Anatomi dan adaptasi Quetzalcoatlus untuk terbang
Anatomi Quetzalcoatlus mirip dengan kebanyakan Pterosaurus, yang disebut sebagai ‘kadal jari bersayap’. Namun, genus ini sangat besar dan ringan untuk ukurannya.
Dengan demikian, Quetzalcoatlus memiliki anggota badan memanjang yang mengikat membran terbang seperti sayap.
Membran tersebut tersusun dari kulit yang menutupi membran otot. Membran tersebut membentang dari jari-jari kaki belakang hingga ujung jari keempat kaki depan yang memanjang.
Leher, lengan, dan kakinya terlalu panjang dibandingkan dengan bagian perut dan dada. Kadal terbang memiliki kantung udara di dalam tulang berongga untuk mengimbangi berkurangnya kapasitas dada sekaligus mengurangi berat badan.
Pterosaurus raksasa memiliki panjang 12 meter dan lebar sayap 11 meter. Meskipun ukurannya sangat besar, beratnya relatif rendah karena tulangnya berongga dan rangka tubuhnya yang tipis. Dengan demikian, daya kepakannya menutupi permukaan yang cukup untuk menopang beratnya saat terbang.
Selain itu, Quetzalcoatlus ini beradaptasi dengan aerodinamika. Ia memiliki paruh tajam di bagian depan kepala dan leher yang memanjang secara tidak biasa.
Selaput sayap bisa saja menempel di berbagai titik kerangka makhluk itu. Otot-ototnya bisa mengubah bentuk sayap selaput dan menggerakkan berbagai manuver aerodinamis sesuai permintaan.
Kemampuan untuk mengubah bentuk sayapnya berarti ia dapat menciptakan daya angkat dan hambatan. Semua itu mendukung Quetzalcoatlus untuk terbang dengan cepat serta lambat, meluncur, dan menukik ke bawah untuk berburu.
Quetzalcoatlus northropi adalah predator puncak di langit. Ia dapat melaju hingga 67 mph saat menyerang. Ia juga dapat melaju pada kecepatan 56 mph saat bermigrasi ke tempat yang lebih baik.
Apakah Quetzalcoatlus memiliki tulang berongga?
Quetzalcoatlus memiliki tulang berongga untuk sayapnya. Tulang-tulang tersebut berupa tabung berongga dengan dinding yang fleksibel dan ringan. “Namun, penopang internal membuat tulang-tulang bersayap berongga tersebut cukup kuat untuk menopang membran yang menyerupai layar,” ungkap Haralson.
Ahli paleontologi menggali fosil predator terbang terbesar yang pernah ada di Taman Nasional Big Bend, Texas. Taman nasional tersebut menyimpan fosil langka yang berasal dari Zaman Kapur Awal hingga kepunahan pterosaurus dan dinosaurus darat.
Seorang mahasiswa pascasarjana di Universitas Texas menemukan fosil Quetzalcoatlus saat menggali Formasi Javelina di sana.
Fosil Quetzalcoatlus dari Montana merupakan temuan terbesar dari genus Pterosaurus ini. Ahli paleontologi menemukan tiga kerangka terfragmentasi dari pterosaurus berukuran lebih kecil dan sebagian sayap spesies northropi. Penemuan itu berada dalam radius 46 kilometer antara Texas dan Montana.
Tulang-tulang yang memfosil membantu para ilmuwan untuk berspekulasi tentang adaptasi sepupu reptil terbang raksasa ini.
Sebelum ilmuwan mempelajari fosil pterosaurus secara terperinci, mereka mengira pterosaurus memiliki mekanisme terbang yang mirip dengan burung. Mereka masih belum menggabungkan pterosaurus kecil dan raksasa dalam kelompok yang sama.
Fosil dari pterosaurus raksasa menunjukkan bahwa tungkai depan tahan terhadap tekanan. Tidak seperti burung, penguasa langit ini terbang dengan keempat kakinya dengan cara berjongkok dan melompat.
Kekuatan keempat anggota tubuhnya menjelaskan kemampuan raksasa ini untuk terbang dengan tenaga.
Lengan Quetzalcoatlus berevolusi untuk terbang dengan memanjang, dengan satu jari lebih terentang daripada yang lain. Permukaan sayap menghasilkan banyak tegangan, dan jari yang memanjang memainkan peran yang sama dengan tiang kapal.
Pterosaurus terbesar membutuhkan anggota tubuh yang kuat, tetapi mereka juga tidak dapat terbang dengan tulang yang berat. Oleh karena itu, para pemburu terbang ini mengadopsi tabung berongga untuk tulang bersayap mereka.
Karnivora raksasa ini beratnya sekitar 200-500 ton. Dinosaurus darat herbivora dengan ukuran yang sama beratnya 2-6 ton lebih berat daripada Quetzalcoatlus yang besar. Ahli paleontologi berteori bahwa struktur tubuhnya cocok untuk pengejaran burung dan serangan darat yang mematikan.
Apa yang unik dari Quetzalcoatlus?
Apa keunikan dari Quetzalcoatlus? Quetzalcoatlus menonjol di antara pterosaurus lainnya karena ukurannya yang mengejutkan dan lebar sayap yang mengesankan, diperkirakan mencapai 10-11 meter. Ukuran itu menjadikannya salah satu hewan terbang terbesar yang pernah diketahui sepanjang masa.
Quetzalcoatlus dinamai menurut dewa ular Mesoamerika, Quetzalcoatl. Quetzalcoatlus merupakan bagian dari kelompok pterosaurus yang dikenal sebagai azhdarchidae. Mereka dicirikan oleh leher yang memanjang, kaki panjang, dan kepala besar dengan paruh yang tidak bergigi.
Berbeda dengan banyak kerabatnya yang lebih kecil, Quetzalcoatlus diyakini menghabiskan sebagian besar waktunya di darat. Mereka berjalan dengan keempat kakinya dengan gaya terbang yang mungkin menyerupai burung albatros atau kondor masa kini. azhdarchid mengandalkan arus udara untuk tetap terbang dalam waktu lama dengan usaha yang minimal.
Gaya hidup Quetzalcoatlus kemungkinan melibatkan kombinasi mencari makan di darat dan berburu di udara. Mereka memanfaatkan ukurannya untuk menempuh jarak yang jauh untuk mencari bangkai serta vertebrata kecil. Atau bahkan mungkin ikan dari perairan pedalaman. Anatominya menunjukkan bahwa ia dapat terbang dengan tenaganya sendiri. Quetzalcoatlus melontarkan dirinya ke udara dengan dorongan kuat dari tungkai belakangnya yang kuat.
Keberadaan Quetzalcoatlus dan kerabatnya pada akhir zaman dinosaurus memberikan bukti beragamnya dan terspesialisasinya peran pterosaurus dalam ekosistem Mesozoikum. Hal tersebut menonjolkan keberhasilan evolusi reptil terbang prasejarah ini hingga peristiwa kepunahan Cretaceous-Paleogen.
Quetzalcoatlus adalah reptil terbang terbesar pada masanya. Mereka memiliki bentuk unik dengan adaptasi untuk menghemat berat dan aerodinamika. Semua yang kita ketahui tentang makhluk luar biasa ini berasal dari sisa-sisa fosil. Para ilmuwan terus menganalisis kelincahan dan kemampuannya untuk berburu serta bagaimana ia terbang dengan anatomi yang dimilikinya.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR