Nationalgeographic.co.id—Jatuhnya Romawi mungkin terlihat tidak dapat diubah lagi jika dipikir-pikir. Namun, beberapa pemimpin Romawi yang signifikan pada abad ke-5 mampu membawa kekaisaran ke ambang keselamatan.
“Pengkhianatanlah yang mencegah Jenderal Flavius Aetius untuk dapat menyelesaikan pemulihan kejayaan Kekaisaran Romawi,” tulis Matthew Avitabile di laman The Collector.
Kemunduran Kekaisaran Romawi
Abad ke-4 dan ke-5 Masehi umumnya dikenal sebagai masa kemunduran dan kejatuhan Kekaisaran Romawi. Serangkaian masalah ekonomi, kemerosotan sosial, perubahan budaya, dan migrasi asing turut menyebabkan stagnasi dan jatuhnya otoritas bangsa.
Namun, kekaisaran dalam banyak hal tangguh terhadap perubahan periode Akhir Zaman Kuno, bahkan hingga dekade terakhirnya. Invasi kelompok “barbar” yang berbahaya seperti bangsa Hun tidak cukup untuk menyebabkan keruntuhan langsung Kekaisaran Romawi. Meskipun kombinasi faktor-faktor lain akhirnya membuat Kekaisaran Romawi “terluka parah”.
Para sejarawan umumnya memperdebatkan apakah perpindahan orang-orang non-Romawi ke wilayah Kekaisaran Romawi Barat merupakan invasi yang bermusuhan. Ataukah merupakan serangkaian migrasi yang mengakibatkan masyarakat berubah, tetapi tidak hancur.
Dari latar belakang perubahan ini, kita bisa mendapatkan gambaran jelas tentang upaya terakhir dari beberapa upaya untuk menyelamatkan kekaisaran. Upaya-upaya penyelamatan itu hampir berhasil. Tapi, apa yang membuatnya gagal?
Abad ke-5 yang mengerikan dalam sejarah Romawi kuno
Ada banyak poin di mana kita bisa memulai diskusi tentang kemunduran Kekaisaran Romawi. Serangkaian perubahan masyarakat dan pemerintahan yang berasal dari akhir Krisis Abad Ketiga membantu membentuk beberapa abad berikutnya.
Namun, ada satu elemen yang disetujui oleh sebagian sejarawan. Elemen itu menunjukkan luasnya masalah yang dihadapi Romawi dan ancaman bencana yang nyata. Sejarawan sependapat bahwa kebangkitan Attila dan bangsa Hun menjadi ancaman besar bagi Kekaisaran Romawi.
Attila menjadi pemimpin bangsa Hun, bangsa nomaden yang memasuki Eropa pada akhir abad ke-4. Asal-usul bangsa Hun tidak diketahui secara pasti. Tapi ada banyak penelitian yang mengaitkan mereka dengan bangsa Xiongnu yang menyerbu Tiongkok pada abad-abad sebelumnya.
Baca Juga: Tulang Punggung Kekaisaran, Bagaimana Jalan Romawi Dibangun?
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR