Nationalgeographic.co.id—Ada banyak dinosaurus yang telah ditemukan selama 200 tahun terakhir. Dari semuanya, Velociraptor paling mendekati gambaran ideal tentang paleontologi tangguh yang berjalan melintasi medan berbahaya yang berangin kencang untuk mencari fosil purba.
Konon dinosaurus ini sama sekali tidak secerdas dan seganas yang digambarkan dalam film-film. Namun, Velociraptor akan kembali muncul dalam film Jurassic World mendatang.
Bagaimana para ahli paleontologi menemukan si bintang Jurassic World itu?
Velociraptor dari Gurun Gobi
Pada awal tahun 1920-an, Mongolia adalah salah satu tempat paling terpencil di muka bumi. Wilayah itu bahkan tidak dapat diakses dengan kereta api, pesawat, atau apa pun. Kecuali dengan karavan yang berisi mobil-mobil yang terawat baik dan kuda-kuda yang kuat. Kendaraan itulah yang dikirim American Museum of Natural History di New York ke Mongolia luar, melalui Tiongkok barat. Transportasi itu dikirim dengan serangkaian ekspedisi perburuan fosil yang dipimpin oleh ahli paleontologi terkenal Roy Chapman Andrews.
Andrews secara pribadi menemukan dan menamai banyak dinosaurus Mongolia pada awal tahun 1920-an—termasuk Oviraptor dan Protoceratops. Namun, kehormatan untuk menemukan Velociraptor diberikan kepada salah satu rekannya, Peter Kaisen.
“Kaisen menemukan tengkorak dan cakar jari kaki yang hancur di lokasi penggalian di Gurun Gobi,” tulis Bob Strauss di laman Thoughtco.
Sayangnya bagi Kaisen, kehormatan untuk menamai Velociraptor tidak diberikan kepadanya, atau bahkan kepada Andrews. Namun kehormatan itu diberikan kepada Henry Fairfield Osborn, presiden American Museum of Natural History di New York.
Osborn menyebut dinosaurus ini sebagai “Ovoraptor” dalam sebuah artikel majalah populer. Untungnya bagi beberapa generasi anak sekolah, ia memilih Velociraptor mongoliensis (pencuri cepat dari Mongolia) untuk makalah ilmiahnya.
Velociraptor di balik tirai besi
Di masa itu, cukup sulit untuk mengirim ekspedisi Amerika ke Gurun Gobi pada awal tahun 1920-an. Ekspedisi itu pun menjadi mustahil untuk dilakukan. Pasalnya, pemerintah Mongolia digulingkan oleh revolusi Komunis. Uni Soviet menjalankan hegemoninya atas ilmu pengetahuan Mongolia. Republik Rakyat Tiongkok baru berdiri pada tahun 1949. Hal ini memberi Uni Soviet awal yang penting di negara Mongolia yang, saat ini, didominasi oleh Tiongkok daripada Rusia.
Baca Juga: Velociraptor, Kisah Dinosaurus yang Jadi Bintang Jurassic World
Source | : | thought.co |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR