Nationalgeographic.co.id—Sebuah tim ilmuwan dari lima negara—Belanda, Inggris, Argentina, Jerman, dan Belgia—menerapkan metode baru untuk mengukur keragaman spesies dinosaurus theropoda (karnivora). Metode yang digunakan merupakan gabungan dari analisis filogenetik tradisional, analisis diskriminan, dan pembelajaran mesin (machine learning).
Kombinasi analisis ini diterapkan pada kumpulan gigi dinosaurus yang ditemukan di formasi batuan Kem Kem di Maroko, yang berasal dari sekitar 100 juta tahun lalu, pada zaman Kapur. Para peneliti berhasil mengungkap spesies theropoda yang sebelumnya belum pernah ditemukan di wilayah ini.
Kawasan Kem Kem memang dikenal kaya akan fosil. Akan tetapi, kebanyakan yang ditemukan hanyalah gigi. Para peneliti, jarang sekali menemukan tulang utuh yang bisa memberi petunjuk lengkap. Karena itu, mereka sering kali harus menebak-nebak: siapa sebenarnya pemilik gigi-gigi tajam itu?
Di antara spesimen yang diteliti terdapat gigi milik Spinosaurus dan Carcharodontosaurus. Dua spesies yang sohor melalui film seperti Jurassic Park.
Selain bentuk gigi yang sudah dikenal, terdapat pula beberapa “gigi misterius” yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai milik keluarga dromaeosaurid, yang terkenal melalui karakter Velociraptor.
Kajian Christophe Hendrickx dan timnya itu berjudul “A combined approach to identify isolated theropod teeth from the Cenomanian Kem Kem Group of Morocco: cladistic, discriminant, and machine learning analyses” yang terbit di Journal of Vertebrate Paleontology.
Wawasan Baru
Simon Wills, peneliti dari Natural History Museum, mengatakan, “Penggunaan machine learning untuk mengidentifikasi gigi theropoda membuka pintu lebar ke dalam ekosistem dinosaurus yang menjelajahi Kem Kem 100 juta tahun lalu. Sangat menarik melihat bagaimana alat canggih ini mampu mengidentifikasi spesimen secara akurat saat dikombinasikan dengan metode tradisional.”
Ia menambahkan, bahwa dengan menggabungkan metode lama dan baru dapat mengungkap wawasan baru, bahkan di daerah yang sudah cukup sering dieksplorasi. Dengan seiring bertambahnya data, kita akan melihat kemajuan di luar ekspektasi dalam memahami keanekaragaman hayati purba, bahkan dari sisa-sisa kecil seperti gigi.
Kecocokan yang Mengejutkan
Baca Juga: Bagaimana Cara Mamalia Purba Bersembunyi Agar Tak Dimangsa Dinosaurus?
Dengan teknik baru tersebut, tim peneliti mencoba mencocokkan bentuk gigi dengan dinosaurus lain yang struktur giginya telah dikenal baik.
Source | : | Phys.org,Journal of Vertebrate Paleontology |
Penulis | : | Lastboy Tahara Sinaga |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR