Nationalgeographic.co.id—Piramida Mesir kuno biasanya dibangun sebagai makam dan tugu peringatan firaun, keluarga mereka dan masyarakat elit. Namun, dalam beberapa kasus, piramida rupanya juga berfungsi sebagai makam bagi orang Mesir kuno dari kelas pekerja.
Selama penggalian piramida di koloni Mesir kuno bernama Tombos, tim peneliti asal Belanda dan Amerika menemukan beberapa kerangka yang menunjukkan tanda-tanda keausan pada tubuh—yang biasanya terkait dengan kerja fisik berat seumur hidup.
Ini bukanlah jenis aktivitas yang dilakukan oleh orang kaya dan istimewa dari masyarakat Mesir ribuan tahun yang lalu. Para peneliti menyimpulkan bahwa kerangka-kerangka ini diyakini milik para pekerja "berstatus rendah" yang dimakamkan berdampingan dengan tokoh-tokoh paling kaya dan berpengaruh di Tombos.
"Makam piramida, yang dulunya dianggap sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi orang-orang paling elit, mungkin juga dihuni oleh staf berstatus rendah yang bekerja keras," tulis para peneliti dalam sebuah artikel dalam Journal of Anthropological Archaeology. "Di seluruh area pemakaman dan jenis makam, menunjukkan lanskap kompleks orang-orang yang aktif secara fisik dan kurang aktif secara fisik."
Pemakaman setara
Sisa-sisa sejumlah makam dari batu bata lumpur telah ditemukan di Tombos. Beberapa di antaranya berisi sisa-sisa jasad manusia beserta barang-barang kuburan termasuk guci dan vas keramik besar.
Kompleks piramida terbesar yang dieksplorasi oleh para peneliti Belanda dan Amerika adalah milik Siamun, firaun keenam Mesir pada masa Dinasti ke-21, yang berkuasa dari tahun 1077 SM hingga 943 SM.
Piramida ini memiliki halaman kapel yang luas dan dihiasi dengan kerucut pemakaman dari tanah liat, yang mungkin diletakkan di sana sebagai persembahan kepada para dewa.
Para peneliti kemudian menganalisis sisa-sisa kerangka dengan cermat. Mereka menemukan tanda-tanda keausan pada tulang tempat otot, tendon, dan ligamen dulu menempel.
Dengan pendekatan ini, para ilmuwan dapat membedakan orang-orang yang jarang atau tidak pernah melakukan kerja fisik dengan mereka yang sering melakukannya.
Menariknya, kedua kelompok ini ditemukan dalam kumpulan kerangka tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa sisa-sisa tulang itu merupakan campuran antara kaum bangsawan yang menjalani kehidupan mewah dan orang-orang yang melakukan kerja keras (dan dalam jumlah yang cukup banyak).
Baca Juga: Kapan Pertama Kali Orang Mesir Kuno Melakukan Mumifikasi pada Orang Mati?
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR