Nationalgeographic.co.id—Putri Alexandra menjalani masa kecil yang istimewa di Kekaisaran Jerman, dekat dengan sepupunya di keluarga kerajaan Inggris. Pendidikannya membawanya pada romansa remaja dengan calon Tsar Rusia, Nicholas Romanov. Ia menjadi permaisuri Kekaisaran Rusia ketika suaminya naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1894. Saat itu Alexandra tidak menyadari bahwa ia akan menjadi permaisuri Kekaisaran Rusia yang terakhir.
Hubungan Alexandra dan Nicholas Romanov penuh kasih dan dikaruniai anak-anak. Namun, terlepas dari keberuntungan ini, Alexandra secara tidak sengaja memainkan peran dalam disintegrasi monarki Rusia dan kehancuran seluruh keluarganya.
Kehidupan awal Alix dari Hesse
Victoria Alix Helena Louise Beatrice dikenal sebagai Alexandra Feodorovna. Ia dipanggil Alix atau “Sunny” oleh keluarga dan teman-temannya. Putri dari Jerman itu lahir pada tanggal 6 Juni 1872. Ia lahir di Kadipaten Agung Hesse milik ayahnya, yang terletak di Darmstadt di Kekaisaran Jerman. Alix adalah anak ke-6 dari orang tuanya, Adipati Agung Louis IV dan Putri Alice, putri dari Ratu Inggris yang terkenal, Victoria.
“Sayangnya, meskipun ia menjalani masa kecil yang mewah, ia juga mengalami kesedihan,” tulis Kassandre Dwyer di laman The Collector. Ibunya, Putri Alice, meninggal saat Alix baru berusia 6 tahun. Meski begitu, Alix tetap dekat dengan keluarga ibunya. Ia menghabiskan sebagian besar masa kecilnya bersama sepupu-sepupunya di Inggris.
Alix adalah anak kesayangan neneknya, sang ratu. Seperti banyak bangsawan lainnya, Alix dididik di rumah. Sang putri kemudian kuliah di Universitas Oxford dan Heidelberg untuk belajar filsafat. Ia pun memperoleh gelar doktor di Universitas Heidelberg.
Alix sering bepergian ke benua Eropa bersama ayahnya dan kerabatnya. Mereka mengunjungi banyak istana kerajaan Eropa yang saling terhubung oleh keluarga dan pernikahan pada saat itu. Salah satu istana tersebut adalah milik Kekaisaran Rusia.
Pada usia 12 tahun, Alix mengunjungi St. Petersburg untuk liburan selama 6 minggu. Kunjungan ini merayakan pernikahan kakak perempuannya, Ella (Elisabeth), dengan Adipati Agung Serge, saudara laki-laki Tsar Rusia Alexander III. Dalam perjalanan inilah Alix pertama kali menarik perhatian putra Alexander, Nicholas II, yang merupakan tsarevitch, atau pewaris takhta.
Nicholas, yang dikenal dengan panggilan sayang Nicky, menjaga pujaan hatinya selama beberapa tahun. Ia menulis dalam buku hariannya pada tahun 1892 bahwa ia bermimpi menikahi Alix suatu hari nanti (Massie, 1995, hlm. 27).
Akan tetapi, ayahnya yang anti-Jerman lebih suka putranya mencari istri di tempat lain. Nicholas berkencan dengan beberapa bangsawan dan bahkan seorang penari balet, tetapi hatinya tetap tertuju pada Alix (Massie, 1995, hlm. 20).
Orang tua Tsarevich akhirnya menyetujui pernikahan tersebut dan pertunangan mereka diresmikan pada tanggal 8 April 1894. Setelah beberapa kali ragu, Alix beralih ke Ortodoksi Rusia, seperti yang diwajibkan oleh monarki Rusia. Alexander III meninggal pada tanggal 1 November 1894, sehingga putranya dapat memegang peran sebagai tsar.
Baca Juga: Sejarah Dunia: Mengapa Tsar Rusia Ivan Dijuluki 'yang Mengerikan'?
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR