Nationalgeographic.grid.id—Jauh sebelum era paleontologi modern, peradaban kuno menemukan sisa-sisa kehidupan purba yang luar biasa dalam bentuk fosil—mulai dari cangkang spiral misterius hingga tulang-belulang raksasa—dan mencoba memahami tempat mereka dalam tatanan dunia.
Mereka tidak memiliki pemahaman ilmiah yang kita miliki saat ini tentang evolusi atau geologi, namun penemuan-penemuan ini tidak luput dari perhatian mereka. Sebaliknya, fosil-fosil tersebut diintegrasikan ke dalam cerita rakyat, mitos penciptaan, dan bahkan praktik sehari-hari, membentuk pandangan unik mereka terhadap alam semesta.
Lalu, bagaimana tepatnya masyarakat kuno, termasuk yang sezaman dengan dinosaurus, menafsirkan temuan-temuan prasejarah yang menakjubkan ini? Bagian seperti apa yang dimainkan dalam kepercayaan dan budaya mereka?
Mari kita telaah enam cara menarik, baik yang terverifikasi maupun spekulatif, bagaimana budaya kuno memahami penemuan luar biasa ini, seperti dipaparkan oleh Kallie Moore di laman history.com.
Suvenir Prasejarah
Bukti paling awal interaksi manusia dengan fosil datang dari Eropa selama Zaman Pleistosen. Dalam bukunya, The Star-Crossed Stone (2010), pakar bulu babi fosil, Kenneth J. McNamara, menjelaskan bagaimana fosil digunakan dan dikumpulkan oleh manusia prasejarah.
Ia merinci bagaimana kemungkinan sekitar 400.000 tahun yang lalu, seorang Neanderthal awal memilih sepotong batu api dengan pola aneh: lima garis simetris yang membentuk bintang.
Setelah dua pukulan tepat, pukulan ketiga memecah sebagian pola tersebut. Seorang pembuat alat batu api biasanya akan mengulangi proses ini di sisi lain, tetapi pada hari itu mereka berhenti, seolah mengetahui bahwa mereka bisa merusak pola itu lebih jauh. Tanpa mereka sadari, mereka telah melestarikan fosil bulu babi laut.
Ini hanyalah salah satu dari beberapa contoh alat yang dibuat oleh Neanderthal dan Homo Sapiens Paleolitik, yang sengaja dibuat di sekitar pola fosil. McNamara menulis, "Mereka, juga, tampaknya memiliki kegemaran yang luar biasa terhadap bulu babi laut fosil, dan tertular demam mengumpulkan."
Cyclops Raksasa
Mitos Cyclops, raksasa bermata satu, telah ada dalam mitologi Yunani dan Romawi setidaknya sejak abad kelima SM, sering dikaitkan dengan Sisilia dan pulau-pulau Aeolian. Namun, 200.000 tahun sebelum pulau-pulau tersebut dihuni oleh orang Yunani kuno, mereka adalah rumah bagi mammoth.
Baca Juga: Apatosaurus, Dinosaurus 'Penipu' dan Alasan di Balik Namanya yang Kontroversial
KOMENTAR