Namun, peneliti lain berargumen bahwa obsesi terhadap de-extinction mengabaikan akar masalah kepunahan.
Oliver Ryder, seorang peneliti genetika, menulis dalam makalahnya tentang etika pengeditan gen pada badak putih utara yang telah punah di alam liar, bahwa solusi teknologi "tidak akan mengatasi alasan penurunan populasi, ... dan tidak akan mengembalikan [hewan] ke jangkauan historisnya."
Jurassic World Rebirth secara implisit membahas kekhawatiran ini. Lebih dari tiga dekade setelah diperkenalkannya dinosaurus, mereka mati di mana-mana, kecuali sekelompok kecil di sekitar khatulistiwa.
Ini menunjukkan bahwa bahkan bagi makhluk besar dan berbahaya seperti dinosaurus yang punah 65 juta tahun yang lalu, tidak ada habitat yang mendekati jangkauan historis mereka.
Tantangan Praktis dan Dilema "Doctor Moreau"
Terlepas dari perdebatan etis, mengembalikan spesies secara praktis sangatlah sulit. Ilmuwan tidak hanya harus menciptakan makhluk tersebut secara genetik, tetapi juga mencari cara untuk membawanya ke dunia ini.
Inilah alasan mengapa mamut berbulu belum berkeliaran – tidak ada gajah pengganti yang cukup besar. Sementara Jurassic Park menggunakan telur burung unta dan emu pengganti, Jurassic World Rebirth menampilkan tangki berisi cairan transparan sebagai pengganti telur. Namun, masalah surogasi jauh dari kata sederhana.
Robert Klitzman, profesor psikiatri dan direktur program magister bioetika di Columbia University, mengatakan kepada majalah Time bahwa hewan yang terlibat kemungkinan besar akan menderita. "Ada risiko kematian. Ada risiko efek samping yang parah."
Contohnya adalah kambing Pyrenean ibex bernama Celia. Ia adalah hasil dari 782 telur kambing domestik donor yang menghasilkan 407 embrio layak, yang setengahnya ditransfer ke 57 ibu pengganti. Namun, Celia meninggal beberapa menit setelah lahir karena paru-parunya cacat.
Ilmuwan umumnya menghindari tingkat penderitaan ala Doctor Moreau berkat peraturan pengeditan gen internasional yang ketat, memastikan tidak ada hibrida setengah manusia setengah hewan yang menjerit kesakitan karena eksperimen.
Baca Juga: Bagaimana Jadinya Jika Asteroid Raksasa 'Gagal' Punahkan Dinosaurus?
KOMENTAR