Berbeda dengan dinosaurus, mamalia tidak memiliki kantung udara yang dapat "menyerbu tulang dan meringankan tulang," kata Brusatte. "Jadi, ukuran gajah atau sedikit lebih besar, mungkin itulah batasnya bagi mamalia, setidaknya di darat. Tampaknya, mamalia tidak bisa mencapai ukuran dinosaurus."
Efisiensi Energi dan Lingkungan yang Mendukung
Sebagai makhluk berdarah panas, atau endotermik, mamalia membutuhkan energi dalam jumlah besar.
Geerat Vermeij, seorang profesor geobiologi dan paleobiologi di University of California, Davis, menjelaskan kepada Live Science, "Gajah adalah endoterm penuh, dan dinosaurus, setidaknya dinosaurus herbivora, mungkin sebagian besar tidak." Ia menambahkan, "Jadi kebutuhan makanan untuk, katakanlah, gajah raksasa akan… mungkin 5 kali lebih besar daripada dinosaurus terbesar sekalipun."
Perdebatan tentang apakah dinosaurus berdarah dingin atau berdarah panas telah berlangsung lama di kalangan paleontolog. Namun, ilmu pengetahuan modern menempatkan banyak spesies hewan pada gradien antara berdarah dingin dan berdarah panas, dan dinosaurus mungkin "berada di ujung bawah kisaran berdarah panas," jelas Erickson. Hal ini membuat tubuh besar menjadi kurang boros energi bagi dinosaurus.
Ukuran raksasa juga sangat bergantung pada lingkungan yang tepat. Dalam studi tahun 2016 yang diterbitkan di jurnal PLOS One, Vermeij menyimpulkan bahwa gigantisme membutuhkan sumber daya yang melimpah, yang dihasilkan dan didaur ulang oleh "infrastruktur ekologi yang sangat berkembang."
Dengan kata lain, ekosistem harus mampu menyediakan oksigen, makanan, dan habitat yang cukup untuk menopang makhluk-makhluk raksasa. Ekologi semacam itu mengalami perkembangan pesat pada periode Trias tengah, menjelang awal zaman dinosaurus, seperti yang ditulis Vermeij.
Salah satu faktor lingkungan yang berpotensi signifikan adalah konsentrasi oksigen yang lebih tinggi di atmosfer kuno. Hal ini mungkin berperan dalam fenomena gigantisme, terutama di antara serangga. Sebuah studi tahun 2012 di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences melaporkan bahwa rentang sayap serangga terbesar di prasejarah menunjukkan adanya peningkatan konsentrasi oksigen purba.
Waktu, Kepunahan Massal, dan Peran Sosial
Faktor kunci lain dalam gigantisme adalah waktu. Meskipun garis keturunan hewan cenderung membesar dari generasi ke generasi, dibutuhkan waktu evolusi yang sangat panjang untuk mencapai ukuran raksasa, menurut Erickson.
Baca Juga: Stegosaurus: Dijuluki 'Dinosaurus Terbodoh' bahkan Diklaim Punya Otak di Bokong
KOMENTAR