Gempa yang mengguncang daerah Cilacap, Jawa Tengah pada Selasa (26/4) kemarin pukul 13.39 WIB, cukup menimbulkan kepanikan. Seperti dilaporkan media-media nasional, getaran gempa berkekuatan 6,3 Skala Richter ini dirasakan di banyak kota di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, termasuk Jakarta.
Hal ini, menurut keterangan dari BMKG, dikarenakan gempa cukup dalam dan cukup kuat, meski tidak sampai berpotensi tsunami. BMKG juga menginformasikan, letak pusat gempa adalah 120 km di barat daya Cilacap.
"Gempa cukup dalam, juga magnitude cukup besar, maka wilayah penyebarannya energinya semakin luas," ujar petugas Informasi Dini Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Ali Imron kepada detikcom.
Sedangkan pantauan di lingkungan Pemkab Garut, Jawa Barat, gempa berlangsung dalam waktu singkat tapi guncangan gempa setidaknya membuat panik para pegawai negeri sipil (PNS) dan mereka berhamburan keluar kantor.
Kepala Bagian Informatika Pemkab Garut Dikdik Hendrajaya berkata, guncangan gempa di Garut terjadi dalam waktu yang sangat singkat, kurang lebih 15 detik, dan dirasakan hanya selang beberapa menit setelah waktu perkiraan gempa di Cilacap.
Cilacap sempat dilanda gempa kembali di pukul 14.24 WIB, hari yang sama. Namun gempa susulan ini relatif tidak dirasakan oleh warga masyarakat di sekitar titik pusat gempa. Gempa susulan berkekuatan 5 Skala Richter dan terjadi di 8,46 derajat lintang selatan dan 108,36 derajat bujur timur atau 108 kilometer barat daya Cilacap dengan kedalaman 70 kilometer.
Cilacap sendiri memang berada dalam wilayah rawan gempa. Sejak 2006 telah ada peningkatan seismik di sekitar wilayah itu. Tapi dalam catatan sejarah, Cilacap tidak pernah mengalami gempa besar yang berdampak luas selama satu dekade terakhir.
(Pelbagai sumber)
Dari Fiksi Jadi Memori: Kisah Siti Nurbaya Jadi Identitas yang Kuat di Kota Padang
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR