Sebuah peluru pintar tengah dikembangkan oleh para ilmuwan di Sandia National Laboratories. Laboratorium nasional riset dan pengembangan Departemen Amerika Serikat itu mampu membidik sasaran sejarak lebih dari 1 mil/1,6 km.
Peneliti Red Jones, Brian Kast dan rekan-rekannya mengembangkan peluru dengan kemampuan memandu diri sendiri (self guided). Untuk menembak target sejauh itu, peluru pintar ini memanfaatkan sensor optik berupa "mata" yang mampu mendeteksi titik merah kecil yang berasal dari sinar laser yang dibidikkan ke target.
Elektromagnet kecil mengendalikan serangkaian sirip yang ada di peluru yang menjaganya tetap pada jalur sasaran. Tidak seperti peluru biasa, peluru ini punya pusat gravitasi yang condong ke depan, lebih mirip anak panah ketimbang peluru.
Senapan untuk menembakkannya juga harus berbeda. Senapan moderen pada umumnya memiliki lekuk melingkar ke bawah di dalam laras, bernama "rifling". Lekuk tersebut memungkinkan peluru biasa yang tak bersirip dan mulus berputar, yang memungkinkannya meluncur dengan lebih lurus. Sementara itu peluru bersirip harus meluncur tanpa berputar, sehingga senapan yang menembakkannya haruslah berlaras mulus dan sederhana, seperti senapan yang dipakai serdadu jaman dulu.
Peluru pintar ini memiliki sistem pemanduan yang bekerja mirip seperti peluru kendali, hanya saja lebih sederhana.
Teknologi peluru ini masih akan dikembangkan, mengingat kecepatannya yang masih relatif lebih rendah, yaitu sekitar 731 meter per detik jika ditembakkan dengan bubuk mesiu komersil. Sementara senapan militer pada umumnya berkecepatan 914 meter per detik. Peneliti membutuhkan campuran bubuk mesiu versi baru agar peluru dapat melaju dengan lebih cepat. (Sumber: FoxNews.com)
REKOMENDASI HARI INI
Punya Cara Komunikasi yang Unik, Bisakah Hewan Mempelajari 'Bahasa' Spesies Lain?
KOMENTAR