Nationalgeographic.co.id—"Pada dasarnya, sejak lama, manusia Indonesia tidak bisa terlepas dari sungai." Demikian kalimat yang terucap dari Editor At Large #SayaPilihBumi Ramon Y. Tungka, Sabtu (15/2/2025), tidak jauh dari tepi kali Mookervaart, Batuceper, Kota Tangerang, Banten.
Kali Mookervaart sendiri memiliki sejarah panjang dalam kehidupan warga Kota Tangerang dan penduduk Jakarta Barat. Sebab, selain digunakan sebagai sumber air, pada awal pembangunannya pada 1729-1732, Mookervaart juga difungsikan sebagai jalur transportasi dan pengendali banjir.
Sayang, kanal yang menghubungkan Sungai Cisadane dan Sungai Angke tersebut kini sudah tidak lagi bisa menjalani ketiga fungsi tersebut. Ironisnya, kini kali sepanjang 13 kilometer itu malah "melawan" tujuan awalnya sebagai pengendali banjir. Ya, kini Mookervaartjustru kerap menjadi sumber banjir bagi warga yang tinggal di sekitarnya.
Fungsinya sebagai jalur transportasi air pun sudah sangat sulit dilakukan karena pendangkalan yang terjadi. Sementara jika berbicara fungsinya sebagai sumber air bagi masyarakat, jika melihat sampah yang bertebaran dan warna airnya yang berwarna hitam pekat, tentu hal itu kini menjadi hal yang mustahil.
River Clean Up di area Sungai Mookervaart
Kondisi itulah yang pada akhirnya mendorong dilakukannya kegiatan River Clean Up di area Sungai Mookervaart, Sabtu (15/2/2025). Kegiatan yang diinisiasi oleh SayaPilihBumi dan PT Multi Bintang Indonesia menunjukkan kepedulian terhadap kanal yang memiliki lebar 25-30 meter tersebut.
"Multi Bintang Indonesia ingin berkontribusi secara nyata melindungi lingkungan di sekitarnya," ujar Bambang Chriswanto, Head of Corporate Affairs Indonesia & Timor Leste PT Multi Bintang Indonesia, saat membuka kegiatan River Clean Up.
Menurut Bambang, kontribusi tersebut selaras dengan aspirasi yang dimiliki oleh Multi Bintang Indonesia untuk membangun dunia yang lebih baik.
Air, diakui oleh Bambang, merupakan sumber daya yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Terlebih, air juga merupakan bagian tak terpisahkan dari proses pembuatan produk-produk Multi Bintang.
"Oleh karena itulah air menjadi fokus konservasi kami," jelas Bambang.
Baca Juga: SayaPilihBumi: Suara Panggilan Merawat Semesta Alam dari Palmerah
KOMENTAR