Nationalgeographic.co.id—Tubuh manusia adalah mahakarya evolusi, terbentuk selama miliaran tahun sejarah Bumi. Dari sel-sel mikroskopis hingga organ-organ kompleks seperti mata, hati, dan otak, setiap bagian adalah hasil dari proses perakitan bertahap.
Namun, para ilmuwan masih kerap bingung dengan beberapa keunikan tubuh kita. Mengapa, misalnya, hanya manusia yang punya dagu? Atau mengapa ukuran testis manusia, relatif terhadap berat badan, tiga kali lipat ukuran gorila namun seperlima dari ukuran simpanse?
Pertanyaan "mengapa" ini, seperti yang diungkapkan dalam buku baru The Tree of Life, masih terus dicari jawabannya, meskipun beberapa sudah mulai terkuak.
Kisah Evolusi: Jejak Pembentukan Spesies
Kisah evolusi, seperti dilansir Independent, menjelaskan bagaimana setiap spesies terbentuk, dimulai dari permulaan yang sederhana, dan kapan setiap komponen makhluk hidup ditambahkan ke dalam cetak birunya.
Saat kita menelusuri pohon kehidupan evolusi, kita dapat mengikuti jalur berkelok-kelok yang membawa kita melalui cabang-cabang yang semakin spesifik dari suatu spesies. Manusia, misalnya, adalah hewan sebelum menjadi vertebrata; mamalia sebelum berevolusi menjadi primata, dan seterusnya.
Pengelompokan spesies di setiap cabang ini mengungkapkan urutan kemunculan bagian-bagian tubuh kita. Tubuh dan usus (penemuan cabang hewan) pasti muncul sebelum tulang belakang dan anggota badan (cabang vertebrata); susu dan rambut (mamalia) muncul sebelum kuku (primata).
Ada cara untuk mempelajari mengapa setiap bagian tubuh ini berevolusi, tetapi pendekatan ini hanya berhasil jika fitur tersebut telah berevolusi lebih dari sekali pada cabang-cabang pohon kehidupan yang terpisah. Fenomena evolusi berulang ini disebut konvergensi.
Meskipun terkadang membingungkan ahli biologi tentang hubungan antar spesies—seperti kasus burung walet dan layang-layang yang dulunya dikira bersaudara padahal walet lebih dekat dengan burung hantu—konvergensi justru menjadi alat yang sangat berguna.
Ukuran Adalah Kunci dalam Evolusi
Evolusi konvergen dapat dianggap sebagai semacam eksperimen alami, memberikan petunjuk berharga. Ukuran testis primata adalah contoh klasik. Monyet kolobus hitam-putih Abyssinian dan makaka bonnet jantan dewasa memiliki ukuran tubuh yang relatif sama.
Baca Juga: Sains: Evolusi Buaya Sangat Beragam Bahkan Pernah Ada Buaya Herbivora!
KOMENTAR