Nationalgeographic.co.id—Buku teks sejarah penuh dengan kisah tentang berbagai revolusi. Kelompok terorganisasi berjuang untuk menggantikan sistem pemerintahan yang ada. Meskipun banyak yang berakhir dengan kegagalan, beberapa mencapai keberhasilan yang luar biasa.
Pemberontakan ini sering kali memengaruhi tidak hanya satu negara tetapi beberapa negara, terkadang meluas ke seluruh benua.
Ada lima revolusi yang sangat penting dalam sejarah dunia karena dampaknya yang bertahan lama terhadap dunia. Perubahan terjadi melalui pertumpahan darah. Dan terlepas dari apakah hasilnya positif atau negatif, pentingnya momen penting dalam sejarah dunia ini tidak dapat disangkal.
Revolusi Amerika (1765 – 1783)
Ketegangan antara Inggris dan 13 koloni Amerika mereka mulai meningkat pada tahun 1765. “Yaitu dengan diperkenalkannya Stamp Act,” tulis Nathaniel Whelan di laman World Atlas.
Stamp Act merupakan sebuah dekrit yang mengenakan pajak yang tidak populer pada koloni-koloni. Pajak itu menjadi sarana untuk membayar pengeluaran dari Perang Tujuh Tahun dengan Prancis.
Sejumlah kekerasan pecah ketika para pengunjuk rasa, yang membenci pajak baru, menyuarakan ketidaksenangannya. Aksi pemberontakan yang terkenal terjadi pada tahun 1773. Saat itu sekelompok pengunjuk rasa yang dikenal sebagai Sons of Liberty membuang 342 peti teh ke Pelabuhan Boston. Tujuannya adalah untuk memprotes pajak atas teh. Peristiwa itu kemudian dikenal Boston Tea Party.
Pada tahun 1774, 12 delegasi dari 13 koloni berkumpul untuk membahas situasi tersebut. Mereka membentuk Continental Congress yang berfungsi sebagai badan pemerintahan koloni-koloni dalam transisi menuju kemerdekaan. Awalnya, mereka tidak secara terbuka menuntut kemerdekaan, tetapi mereka mencela pajak tanpa perwakilan di Parlemen Inggris.
Perang pecah pada tahun 1775 dengan Pertempuran Lexington dan Concord. Saat itu, pasukan Raja dikirim untuk menyita senjata dan perlengkapan militer Amerika. Pada 4 Juli tahun berikutnya, Continental Congress mengadopsi Declaration of Independence atau Deklarasi Kemerdekaan. Declaration of Independence adalah proklamasi resmi yang menolak monarki Inggris. Deklarasi itu pada akhirnya meletakkan dasar bagi pembentukan Amerika Serikat.
Kekerasan terus berlanjut selama beberapa tahun. Pasukan George Washington, bersama dengan tentara Prancis, memenangkan kemenangan telak atas Inggris dalam Pertempuran Yorktown pada 1781.
Konflik tersebut secara resmi berakhir 2 tahun kemudian dengan Perjanjian Paris tahun 1783. Perjanjian itu akhirnya membuat Inggris melepaskan semua klaim di AS.
Baca Juga: Sejarah Dunia: Petualangan yang Mengubah Che Guevara Jadi Revolusioner
Source | : | World Atlas |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR