Kisah kerajaan Majapahit diangkat dalam bentuk sendratari pada Festival Majapahit Internasional 11 - 13 September 2013 di Taman Candra Wilwatikta, Pandaan, Jawa Timur. Festival tersebut diikuti sembilan negara.
Sembilan negara peserta itu adalah Indonesia, India, Kamboja, Myanmar, Singapura, Malaysia, Laos, Filipina, dan Thailand. Peserta secara bergiliran mementaskan sendratari dengan berbagai tema sesuai dasar kebudayaan masing-masing.
Dalam festival ini, kisah tentang Majapahit dipentaskan STKW Surabaya dan ISI Denpasar, Bali. Adapun delapan negara lain lebih banyak memerankan kisah Ramayana sebagai pendamping.
"Kegiatan ini untuk mengangkat seni tradisi. Ini momentum untuk kembali menggelorakan pentas-pentas seni tradisi hingga ke tingkat internasional," tutur Wakil Ketua Panitia Festival Majapahit Internasional Arif Rofiq, Rabu (11/9).
Terangkatnya seni tradisi ke pentas internasional, kata Rofiq, diharapkan menimbulkan rasa bangga. Kebanggaan akan memacu pelestarian budaya. "Jangan sampai Jawa Timur hanya puas memiliki ragam budaya dan seni tradisi, tetapi tak bisa mempertahankan dan melestarikannya," ujarnya. Tahun 1971, festival internasional Ramayana digelar di Taman Candra Wilwatikta.
Para pementas dari luar negeri menyambut baik pentas seni dan budaya itu. "Kami mementaskan Jatayu yang berupaya menyelamatkan Shinta. Kami kemas dengan gaya, atribut, dan koreografi khas Cina. Kami gabungkan kebudayaan kami dengan legenda asli Ramayana," tutur Lim Soohi-ang, pengarah gaya dari komunitas Teochew, Singapura.
Pemutihan pada Terumbu Karang, Kala Manusia Hancurkan Sendiri Benteng Pertahanan Alaminya
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR