Negara-negara di dunia makin terhubung dalam jaring media sosial Facebook. Dibanding tahun 2010, jumlah penggunanya hingga 2013 bertambah banyak.
Ini berdasarkan peta bercahaya biru yang dirilis Kepala Eksekutif Korporat (CEO) Facebook, Mark Zuckerberg, September 2013. Pendaran cahaya biru ini menandakan jumlah orang yang terkoneksi melalui Facebook.
Namun, dari seluruh pendaran ini, ada wilayah yang nampak seperti "lubang hitam" dalam biru, yakni Cina. Facebook memang sudah lama dilarang di Negeri Tirai Bambu karena dianggap sebagai biang kerusuhan yang terjadi di Urumqi yang menewaskan 140 orang pada 2009.
Tudingan ini disampaikan pula ke Twitter, Youtube, dan situs media sosial sejenis. Sebagai pengganti Facebook, pengguna internet di Cina menggunakan media sosial macam Weibo, Weixin, dan Renren.
Lokasi lain yang juga mirip lubang hitam di peta biru ini adalah Benua Afrika. Dari sisi pesisir dan selatan benua ini memang nampak adanya cahaya, tapi tidak demikian dari bagian tengah benua. Salah satu faktornya adalah pembangunan sarana telekomunikasi yang terhambat. Namun, ini coba diretas oleh Facebook dan Google.
Rusia juga masuk dalam wilayah gelap. Meski demikian, ia tetap sebagai media sosial kedua paling populer di negara tersebut.
Sementara bagian dunia lain yang makin berpendar adalah India. Ini dipicu oleh ekonomi yang meledak dan menyebabkan koneksi warganya di Facebook meningkat. Hal serupa dialami Brasil.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR