Setiap orangtua pasti pernah menggendong bayinya. Namun tidak semua orangtua menggendong dengan benar dan aman.
Kegiatan menggendong bayi bukan hanya sekadar menjaga atau memindahkan bayi, setiap gendongan dan dekapan yang orangtua berikan kepada bayi merupakan momen yang sangat berharga.
Menggendong bayi juga dipercaya sebagai salah satu cara untuk mendekatkan antara ibu dan bayi serta bisa menjadi alat komunikasi dengan si kecil. Kegiatan menggendong yang dilakukan ibu akan membuat bayi merasa nyaman dan tidak mudah rewel.
Oleh karena itu, diperlukan teknik yang tepat dan aman dalam menggendong anak. Salah satunya yakni menggendong dengan menggunakan kain (diselempangkan).
Cara ini merupakan cara menggendong yang paling sering dipilih. Teknik ini membuat Anda tetap bisa melakukan aktivitas lainnya serta dapat menghindari pegal pada tangan.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Seperti yang kita ketahui, otot-otot pada leher bayi masih sangat lemah. Bahkan bayi yang baru beberapa bulan (0-3 bulan) belum dapat mengontrol kepalanya sendiri.
Sebelum menggendong, dekatkan tubuh Anda dengan si bayi. Kemudian barulah mengangkatnya untuk digendong. Penggunaan kain gendongan juga perlu diatur, tidak boleh terlalu kendur atau pun terlalu kencang.
Jika ikatan kain terlalu kencang, kepala bayi dapat tertekan yang mengakibatkan hidung dan mulut tertutup atau posisi kepala bayi terlalu menekuk ke bagian dada sehingga dapat menghambat oksigen sehingga bayi jadi sulit bernafas. Kondisi tersebut juga dapat menyulitkan bayi untuk menangis. Risiko ini dapat menyebabkan bayi mati mendadak.
Untuk menghindari risiko-risiko di atas, pastikan saat Anda menggendong muka bayi tidak tertutup kain dan Anda dapat melihat wajahnya, terutama jika Anda menggendong sambil menyusui.
Namun, Anda harus berhati-hati jika Anda membungkuk sambil menggendong (mengambil sesuatu yang terjatuh) akan lebih baik jika membungkuk dengan lutut daripada pinggang untuk menghindari bayi terjatuh dan cedera.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR