Pembangunan Pelabuhan Cilamaya di Karawang, Jawa Barat diragukan banyak pihak terkait salah satunya Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Kementerian perhubungan tetap pada pendiriannya untuk tetap menjalankan proyek pembangunan pelabuhan tersebut meski ditentang oleh Pertamina..
"Itu tingkat menteri lah ya (yang memutuskan)... Tapi saya hanya menyampaikan bahwa Pak Menteri Perhubungan menyatakan itu tetap jalan," ujar Direktur Pelabuhan dan Pengerukan Kemenhub Adolf R Tambunan di Jakarta, Kamis (5/3).
Pembangunan Cilamaya bertujuan untuk melayani keperluan kawasan industri di Cikarang dan Karawang. Pasalnya pelabuhan Tanjung Priok sudah sangat padat, ditambah lagi akses menuju Priok juga sering tersendat.
Rencananya juga pelabuhan Cirebon akan dikembangkan kata Adolf.
Sebelumnya, pembangunan ini mendapat tentangan ini dilontarkan oleh PT Pertamina (Persero). Karena, pembangunan pelabuhan itu dipastikan mengganggu operasional Blok Migas Offshore North West Jawa (ONWJ) yang dikelola anak usaha PT Pertamina.
Pertamina juga mengatakan, bila pemerintah membangun pelabuhan Cilamaya, maka pipa-pipa itu rawan tertabrak kapal dan berakibat fatal. Ledakan besar akan terjadi karena hal tersebut. ONJW juga berperan besar dalam suplai minyak dan gas ke kawasan Jawa dan sekitarnya.
Bila pembangunan pelabuhan Cilamaya ini tetap dilaksanakan maka akan berdampak ke seluruh sektor di bidang masing-masing seperti listrik, area pertanian, minyak dan tentu pemukiman di sekitar pelabuhan tersebut ikut merasakan dampak buruk dari pembangunan ini.
Penulis | : | |
Editor | : | Heni |
KOMENTAR