Di galaksi yang luas ini, ada banyak planet di luar sana. Teleskop luar angkasa Kepler telah menemukan mungkin lebih dari 4.175 planet. Dan kini, menambahkan 500 planet lagi ke dalam daftar penemuan—termasuk planet mirip Bumi—yang bisa menunjukkan kepada kita gambaran masa depan planet kita. Beberapa kandidat planet ekstrasurya mungkin berubah menjadi hanya bintik matahari atau anomali lainnya, tetapi kira-kira 80 persen diharapkan adalah planet sungguhan.
Dari 500 planet baru, 12 diantaranya berukuran kurang dari dua kalinya Bumi dan sembilan diantaranya mengorbit pada bintang mereka pada jarak yang memiliki suhu tepat untuk adanya air sebagai unsur kehidupan di permukaannya.
Kandidat-kandidat baru berasal dari data Kepler lama, yang dikumpulkan sebelum kendali reaksi kedua teleskop pecah di tahun 2013. Meskipun misi teleskop berubah setelah kerusakan tersebut, data yang dikumpulkan teleskop selama 4 tahun ia bertugas masih menjadi ‘harta karun’ bagi para astronom.
“Kami telah menyempurnakan analisis kami, belajar lebih banyak tentang seperti apa data kepler, dan bagaimana kebisingan bertingkah,” kata ilmuwan yang terlibat dalam misi Kepler, Jeffrey Coughlin, sekaligus pemimpin penelitian.
Untuk menemukan kandidat-kandidat baru, ia mengatakan, “Kami membersihkan data, mengurangi kebisingan dan menyesuaikan semua proses kami.”
Dengan lebih menyempurnakan algoritma mereka, tim Coughlin berharap dapat mengumumkan satu set calon planet ekstrasurya lain dari data yang sama tahun depan.
Dari set yang baru, Kepler 452b telah dikonfirmasi sebagai planet, dan mungkin menjadi planet ekstrasurya paling mirip dengan Bumi yang pernah ditemukan. Terletak sejauh 1400 tahun cahaya, Kepler 452b hanya 60% lebih besar dari Bumi. Planet ini mengorbit pada bintang yang mirip dengan Matahari kita (hanya saja bintangnya lebih besar dan terang), dan planet mengorbit pada jarak yang mirip dengan jarak orbit Bumi terhadap Matahari.
“Sejauh ini, sudah pasti Kepler452b menjadi planet yang paling mirip dengan Bumi berdasarkan ukuran, suhu, dan tipe bintang tempat ia mengorbit,” ujar Coughlin.
Kepler 452b mungkin sebuah dunia berbatu, dan karena bintangnya sekitar 1,5 milyar tahun lebih tua daripada Matahari, planet itu mungkin memberikan gambaran tentang masa depan Bumi kita.!break!
Seth Shostak dari SETI Institute (Badan Pencari Kehidupan Luar Bumi) mengatakan kepada Popular Science bahwa mereka sudah memindai Kepler 452b dengan teleskop Array Allen, mencari sinyal radio yang berasal dari setiap segala potensi bentuk kehidupan yang ada. Planet ini tampaknya diam, setidaknya dalam panjang gelombang antara 1 dan 10 GHz. Sembari bercanda, ia berkata, “Jika planet itu benar-benar kembaran Bumi, mungkin makhluk yang ada sudah hancur sendiri melalui perubahan iklim.”
Planet tampak sunyi
Meskipun banyak planet ekstrasurya lain yang lebih mendekati Bumi dari segi ukuran dibanding Kepler 452b, mereka mengorbit bintang katai merah yang lebih kecil. Itu berarti cahaya akan sangat kurang untuk planet tersebut, dan mungkin terdapat sejarah yang kacau dan berapi-api yang bisa menghalangi setiap kehidupan berkembang di sana.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa mungkin ada lebih dari 100 miliar planet di galaksi kita, dan kemungkinan satu dari empat bintang seperti Matahari memiliki planet mirip Bumi yang mengorbit di zona layak huni.
"Kepler 452b membawa kita satu langkah lebih dekat untuk memahami berapa banyak planet layak huni di luar sana," kata Joseph Twicken dari SETI Institute dan programmer ilmiah utama untuk misi Kepler, dalam siaran pers.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR