Nationalgeographic.co.id—Para pejabat Korea Selatan mengatakan sedang menyelidiki kemungkinan penyebab kecelakaan pesawat Jeju Air, termasuk kerusakan roda pendaratan dan tabrakan burung. Telah dilaporkan bahwa menara kontrol di Bandara Internasional Muan sebelumnya telah mengeluarkan peringatan tabrakan burung sesaat sebelum pilot membuat panggilan mayday.
“Semua anggota staf mengatakan mereka belum pernah melihat begitu banyak burung sebelumnya. Mereka tiba-tiba terbang dari luar bandara," kata seorang pejabat bandara anonim kepada situs berita Korea Selatan OhmyNews yang dikutip oleh The Guardian.
Lebih banyak yang akan diketahui setelah para pejabat memeriksa data penerbangan yang diambil dari puing-puing Boeing 737-800 itu. Namun para ahli penerbangan mengatakan bahwa tabrakan burung saja mungkin tidak akan menimbulkan dampak yang bisa membuat roda pendaratan tidak berfungsi, meski kemungkinan sebaliknya tetap ada.
Tabrakan burung tetap berbahaya
Bagi orang-orang yang takut terbang, turbulensi di udara atau panel kabin yang terlepas dari pesawat terbang mungkin termasuk hal-hal paling menakutkan yang mungkin mereka bayangkan. Namun, tahukah Anda bahwa bertabrakan dengan kawanan burung juga merupakan bahaya penerbangan yang besar?
Apa yang menyebabkan pesawat bisa bertabrakan dengan burung? Ada beberapa faktor yang bisa membuat pesawat terbang berisiko bertabrakan dengan burung.
Salah satu faktornya adalah lokasi bandara. Secara alami, burung tertarik pada habitat yang sering kali berada di sekitar bandara, seperti lapangan terbuka, lahan basah, dan badan air yang berfungsi sebagai tempat mencari makan dan bersarang.
Misalnya, sebagaimana dilansir Al Jazeera, flamingo biasanya hidup di danau dan laguna yang besar dan dangkal yang mungkin dekat dengan lahan yang dipilih untuk pembangunan bandara pesisir.
Meskipun bandara pedalaman memiliki lebih sedikit aktivitas burung, bahkan genangan air di trotoar yang tidak rata dapat cukup untuk menarik mereka.
Banyak burung yang hidup bermigrasi. Akibatnya, jalur penerbangan burung dapat bersinggungan dengan rute lalu lintas pesawat, terutama selama musim migrasi saat mereka melakukan perjalanan jauh untuk berpindah dari tempat berkembang biak ke tempat mencari makan.
Baca Juga: Banyak Kecelakaan Pesawat: Mengapa Desember 2024 Jadi Bulan Gelap Penerbangan?
Bukan Perubahan Iklim yang Pengaruhi Gunung Es Terbesar di Antartika, Lalu Apa?
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR