Penularan HIV penyebab AIDS tampaknya tak lama lagi bisa dicegah. Dalam sebuah ujicoba terhadap pil preexposure prophylaxis (PrEP) untuk mencegah infeksi HIV terbukti efektif.
Pil yang harus diminum setiap hari itu diuji coba pada 657 pasien selama 2,5 tahun. Sebelumnya pada tahun 2012 badan pengawas obat dan makanan AS (FDA) menyetujui dosis tetap pemberian pil itu pada orang yang tidak terinfeksi HIV tapi beresiko tinggi tertular.
Obat antivirus PrEP itu dijual dengan merek dagang Truvada. Obat ini dibuat untuk mencegah penularan HIV pada seseorang yang terpapar suntikan tidak steril atau hubungan seksual tanpa pengaman.
Dalam beberapa percobaan, terutama uji klinis, obat ini memiliki efektivitas sekitar 86 persen. Tetapi dalam percobaan pada pasien, efektivitasnya ternyata mencapai 100 persen.
Walau disambut gembira, namun obat ini juga menuai kritik karena dikhawatirkan justru meningkatkan kemungkinan hubungan seks beresiko pada pria biseksual atau homoseksual. Sementara itu pihak yang pro menyatakan pil ini membantu mencegah infeksi HIV yang saat ini diderita hampir 40 juta orang di seluruh dunia.
Truvada memang sejauh ini cukup efektif mencegah HIV, namun ternyata tidak mampu mencegah penyakit infeksi menular seksual lainnya.
Para partisipan yang mengikuti percobaan ini ternyata tetap menderita beberapa penyakit, seperti infeksi rektal (33 persen), jamur chlamydia (33 persen), gonorhea (28 persen), dan sifilis (5,5, persen).
Oleh karenanya, orang yang mengonsumsi Truvada tetap disarankan untuk melakukan tes infeksi menular seksaul setiap 6 bulan sekali. Mereka juga diharuskan memonitor kesehatan ginjalnya akibat efek samping penggunaan pil dalam jangka panjang.
Penulis | : | |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR