Ingin Tahu Pengalaman Berjumpa Anak Badak Sumatra?
Selasa, 12 Desember 2017 | 07:05 WIB
Hari itu menjadi hari yang paling istimewa. Setelah puluhan hari bahkan puluhan tahun menjelajah hutan, tim Patroli Pengamanan Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser ini dikagetkan dengan kemunculan sosok mungil yang tiba-tiba keluar dari balik rerumputan. Sungguh menggemaskan, seekor bayi badak sumatra menampakkan diri di hadapan kami. Ia berteriak seakan memanggil dan mencari ibunya. Antara kaget, haru dan bahagia, tim pun spontan mendokumentasikan momen bersejarah tersebut. "Gemeteran saya merekam kejadian ini", ujar salah seorang anggota tim. Perjumpaan dengan bayi hewan langka ini secara langsung di hutan (bukan melalui kamera trap) merupakan momen yang bersejarah bagi petugas BBTNGL dan Forum Konservasi Leuser(FKL), khususnya tim smart patrol yang berasal dari kedua lembaga tersebut. Tim Smart Patrol yang beranggotakan empat orang itu dapat berjumpa langsung dengan bayi Badak Sumatera. "Kami senang, bangga dan terharu dapat langsung berjumpa dengan salah satu harta kekayaan bangsa Indonesia di hutan serambi mekah ini. Seolah-olah mereka (Badak Sumatera) ingin berterimakasih dan percaya kami selalu melindungi mereka", ujar ketua tim. Perjumpaan anak Badak Sumatera tersebut memberikan harapan keberlangsungan Badak Sumatera di kawasan TNGL. Ini bisa menjadi bukti bahwa TN Gunung Leuser rumah idaman bagi hewan spesies kunci yang hampir punah ini. Badak Sumatera merupakan spesies langka dari famili Rhinocerotidae, dan termasuk salah satu dari lima spesies badak yang masih ada. Badak Sumatera memiliki sifat penyendiri, dengan keunikannya tersebut maka sulit bagi kita untuk berjumpa langsung di alam liar. Kepala BPTN wilayah II Kutacane, Karyadi menegaskan, "Tantangan pengelolaan Badak Sumatera di TNGL adalah upaya peningkatan populasi karena ancaman terhadap keberlangsungan Badak Sumatera makin tinggi seperti perburuan satwa liar, illegal logging dan perambahan". Saatnya menyadari bahwa kita adalah bagian dari sebuah ekosistem. Alangkah mulianya jika kita bisa menjadi bagian yang menjaga alam ini dan tetap ada sebagai sahabat.
REKOMENDASI HARI INI
Mari Bercerita Tentang Kita, Pangan, dan Kehilangan-Kehilangan
KOMENTAR