Tidak hanya gedung perkantoran saja yang dapat didirikan dengan konsep ramah lingkungan, masjid pun dapat dibuat agar ramah lingkungan. Khalifa Al Tajer contohnya, rumah ibadah yang diklaim sebagai rumah ibadah pertama di dunia yang mengadopsi kaidah ramah lingkungan (environmental friendly).
Baca juga: Plastik dan Zat Kimia Berbahaya Ditemukan di Pedalaman Antartika
Khalifa Al Tajer berlokasi di Bur Saeed Street, Deira, Dubai dan dapat menampung sebanyak 3.500 jemaah. Masjid dengan luas 45.000 meter persegi ini berdiri di atas lahan berukuran 105.000 meter persegi.
Tidak hanya luas dan kokoh, masjid ini dibangun dengan bahan baku yang ramah lingkungan dan bahan baku daur ulang.
Khalifa Al Tajer dirancang sebagai masjid hijau dengan konsentrasi pada efisiensi energi melalui penggunaan termal-isolasi untuk mereduksi konsumsi energi dan AC—sekaligus mengurangi gas rumah kaca.
Sekretaris Jenderal Wakaf dan Urusan Masyarakat, sebuah badan Pemerintah Dubai, Tayeb Al Rais, mengungkapkan harapannya bahwa proyek-proyek hijau serupa akan dilaksanakan dalam visi pembangunan masa depan berkelanjutan.
"Kesadaran lingkungan merupakan pilar dalam Islam. Masjid ini juga berfungsi sebagai pengingat bagi orang-orang untuk menunaikan kewajiban mereka terhadap lingkungan. Rumah ibadah yang dibangun pada tahun 2014 telah memenuhi standar dan spesifikasi bangunan hijau yang ditetapkan oleh US Green Building Council karena mengintegrasikan solusi energi terbarukan dalam desainnya," tutur Rais.
Lebih lanjut, Rais menjelaskan bahwa energi terbarukan masjid ini tergambar dari pencahayaan eksterior yang dilengkapi dengan panel surya, sistem penyimpanan baterai yang didukung oleh tenaga surya, dan penggunaan panel surya sebagai pengganti energi pemanas listrik untuk tujuan pemanasan air.
Baca juga: Rumah Sakit Jiwa Gonjiam, Salah Satu Tempat Terseram di Korea Selatan
Selain US Green Building Council, Khalifa Al Tajer juga memenuhi undang-undang yang mengatur pemenuhan standar hijau dalam desain, konstruksi, dan pengoperasian bangunan.
Baca juga: Video: Ketika Bulan Purnama Terlihat Seperti Jatuh Dari Langit
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR