Nationalgeographic.co.id - Permasalahan sampah masih menjadi momok tersendiri bagi kehidupan di Bumi, terutama sampah plastik. Berbagai studi memperlihatkan bagaimana plastik berakhir di lautan dan tidak jarang mematikan hewan-hewan yang bergantung pada lautan.
Peneliti kemudian berlomba-lomba untuk dapat menemukan solusi atas permasalahan ini. Teknologi pencacah dan daur ulang sampah plastik pun dikembangkan. Namun "pencacah" alami juga terus dipelajari. Salah satunya adalah Squirmy Mealworms, cacing pelahap plastik dan styrofoam.
Baca juga: Piramida Raksasa, Kota yang Hilang, dan Ritual Pengorbanan Manusia Terungkap di Tiongkok
Para peneliti sudah mempelajari bahwa cacing ini dapat bertahan hidup hanya dengan mengonsumsi styrofoam dan jenis plastik lainnya. Bagaimana mungkin makhluk hidup dapat mengonsumsi bahan tak terurai? Rahasianya terletak pada mikroorganisme yang ada di dalam usus cacing ini. Mikroorganisme ini dapat mengurai polietilen yang merupakan bentuk umum dari plastik.
Temuan ini didapatkan dari penelitian Environmental Science and Technology yang diterbitkan oleh co-authors Professor Jun Yang dan seorang mahasiswa Doktor Yu Yang dari Universitas Beihang , dan seorang insinyur dari Universitas Stanford Wei-Min Wu.
"Penemuan ini adalah sebuah revolusi. Ini adalah salah satu terobosan terbesar dalam ilmu lingkungan dalam 10 tahun terakhir," ucap Wu dikutip dalam sebuah wawancaranya kepada CNN. Ia juga menambahkan bahwa penemuan ini dapat membantu menyelesaikan polusi plastik yang telah memengaruhi dunia.
Para peneliti mendokumentasikan 100 ekor cacing yang mengonsumsi 34 hingga 39 miligram styrofoam — beratnya seperti pil — setiap hari. Mereka juga memperhatikan kesehatan cacing-cacing ini secara menyeluruh.
Peneliti kemudian mendapatkan hasil bahwa kesehatan cacing yang mengonsumsi styrofoam sama baiknya dengan cacing yang mengonsumsi pangan normal mereka. Tidak hanya itu, para peneliti juga menemukan bahwa cacing ini mengubah plastik yang mereka konsumsi menjadi karbondioksida. Limbah ini nampaknya aman bagi tanah dan bahkan untuk tanaman.
Baca juga: Monyet Ekor Panjang Keluar dari Hutan dan Bukit Pascagempa Lombok
"Bagian penting lainnya adalah memahami bahwa usus dari cacing ini sangat efisien dalam mendegradasi plastik," ungkapnya. "Bakterinya yang sangat penting." ketika peneliti memberikan cacing ini antibiotik, plastik yang dimakan oleh cacing justru tidak terdegerasi.
Lebih lanjut para ilmuwan berencana untuk mempelajari mikroorganisme yang hidup di cacing ini untuk menembus polypropylene, bentuk lain dari plastik yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan bagian mobil tertentu, tekstil dan microbeads.
Source | : | CNN,National Geographic |
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR