Nationalgeographic.co.id - Sebuah ide baru muncul dari para ilmuwan sebagai upaya untuk melindungi Bumi dari asteroid yang mungkin berbahaya. Ide yang dimaksudkan adalah dengan menghancurkan asteroid menggunakan asteroid lainnya.
Seperti bermain biliar, ilmuwan memeperkenalkan teknik dengan konsep menyetir asteroid yang jinak dan dekat dengan Bumi menuju ke asteroid yang besar dan berbahaya. Meskipun terdengar menantang dan berbahaya, para ilmuwan mengakui bahwa ide tersebut tidak segila seperti kedengarannya.
"Masih membutuhkan waktu sebelum kita dapat melakukan hal semacam ini, tapi saya pikir itu benar-benar menjanjikan," David Dunham, KinetX Aerospace.
Baca Juga: Memangsa Tiga Kambing Milik Warga, Harimau Sumatra Ditangkap
Dari pemotretan kosmik yang pernah dilakukan, diketahui bahwa batu-batu ruang angkasa menghantam Bumi secara teratur. Para ilmuwan berpikir masih banyak bebatuan yang lebih besar dan berbahaya melayang di antariksa dan mungkin saja mengarah ke Bumi. Bahkan, sebagian besar dari mereka tidak terlihat dan tidak diketahui.
Dari situlah peneliti menyadari bahwa tidak seharusnya manusia hanya duduk dan menunggu kehancuran. Berbagai ide kemudian muncul dari para ilmuwan untuk memecahkan permasalahan tersebut. Salah satu yang paling sensasional adalah strategi bom nuklir seperti dalam film ‘Armageddon’ (1998). Pada versi yang lebih nyata, teknik tersebut bergantung sepenuhnya pada pesawat ruang angkasa robotik, bukan penambang yang mengorbankan diri.
Ide tersebut pada akhirnya hanya dianggap sebagai strategi terakhir, yang digunakan ketika asteroid yang cukup besar mendekat dan terdeteksi sangat terlambat, sehingga tidak ada metode lain yang berhasil. Meledakkan asteroid menggunakan bom justru akan menghasilkan banyak pecahan batu angkasa-batu yang bisa membahayakan Bumi.
Baca Juga: Tujuh Cara Mudah Menjalani Hidup Agar Tidak Sering Alami Stres
Konsep menabrakkan asteroid dengan asteroid pada dasarnya adalah versi yang lebih besar dari metode penabrak kinetik. Metode tersebut membanting satu atau lebih pesawat tanpa awak ke asteroid yang mengancam untuk menjatuhkannya.
Untuk melakukannya, metode tersebut melibatkan pesawat luar angkasa robot ke asteroid jinak dan kecil. Pesawat akan mendarat di asteroid, kemudian menjalankan pendorongnya untuk terbang melewati Bumi. Asteroid yang telah diambil alih ini kemudian akan dibelokan menuju asteroid lain yang berbahaya.
Menurut para ilmuwan, tabrakan yang terjadi akan jauh lebih kuat dan efektif daripada hanya pesawat ruang angkasa yang berfungsi sebagai penabrak kinetik saja.
Ide tersebut diakui para ilmuwan akan melibatkan banyak massa dan momentum tambahan. Namun, jumlah asteroid yang jinak dirasa cukup untuk mewujudkan strategi tersebut. Kumpulan asteroid tersebut akan sangat berguna untuk menangani komet yang kehadirannya sangat sulit untuk ditemukan dan dilacak.
Baca Juga: Peneliti Temukan Metode Mengurangi Konflik Manusia dengan Harimau
David Dunham menekankan bahwa konsep biliar asteroid masih perlu dipelajari lebih detail sebelum dapat diimplementasikan sepenuhnya. Harapannya, gagasan tersebut dapat didemonstrasikan pertama kali pada batu target yang jinak. Misi tersebut mengutip misi Double Asteroid Redirection Test (DART) yang diusulkan oleh NASA.
Jika berjalan sesuai rencana, DART akan membuat sebuah pesawat ruang angkasa penghantam asteroid Didymos pada bulan Oktober 2022.
Source | : | space.com |
Penulis | : | Mar'atus Syarifah |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR