Manusia Semakin Besar, Persediaan Makanan di Bumi Terancam Habis

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 16 November 2018 | 15:37 WIB
Persediaan makanan di dunia semakin berkurang karena tubuh manusia semakin besar. (borgogniels/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id – Kita tahu bahwa obesitas merupakan masalah kesehatan yang cukup parah di beberapa negara di dunia. Namun, tidak hanya bertambah gemuk, manusia juga semakin besar secara keseluruhan. Rata-rata berat dan tinggi badan kita saat ini, jauh lebih besar dari beberapa dekade lalu.

Dampaknya, kita mengonsumsi lebih banyak makanan dan itu membahayakan Bumi.

Studi terbaru yang dilakukan para peneliti dari Norwegian University of Science and Technology (NTNU) mengungkapkan bahwa permintaan gizi manusia meningkat drastis.

Baca Juga : Hati-hati, Perubahan Iklim Ternyata Memengaruhi Kesuburan Pria

Awalnya peneliti mengira ini disebabkan oleh pertumbuhan populasi, tapi ternyata juga karena manusia semakin besar. Tubuh yang lebih besar tentunya membutuhkan konsumsi yang lebih banyak dan hal tersebut mengancam persediaan makanan di Bumi.

“Kami mempelajari efek dari dua fenomena,” ujar Gibran Vita dari Industrial Ecology Programme NTNU, dalam sebuah pernyataan.

“Yang pertama, rata-rata manusia sekarang lebih tinggi dan lebih berat. Yang kedua, karena populasi semakin banyak,” imbuhnya.

Menurut data, manusia masa kini 1,5% lebih tinggi dan 14% lebih gemuk dibanding 1975. Jika melihat angka tersebut, artinya manusia membutuhkan 6% makanan lebih banyak daripada sebelumnya.

Baca Juga : Kemurnian Air Minum Kemasan Plastik dalam Ancaman Mikroplastik

Di waktu yang sama, saat ini, konsumsi makanan manusia secara keseluruhan meningkat sebanyak 129%. Sebanyak 116%-nya disebabkan oleh pertumbuhan populasi sementara 15% akibat tubuh manusia yang semakin besar.

Manusia sedang berjuang untuk mempertahankan persediaan makanan di beberapa wilayah di dunia, terutama negara-negara miskin dengan isu kelaparan dan kekurangan gizi. Kondisi mereka bisa menjadi semakin buruk mengingat generasi mendatang mengonsumsi lebih banyak makanan.