Sampah-sampah ini akan sangat berbahaya bagi hewan laut karena mereka akan mengira plastik sebagai makanannya dan akhirnya mengonsumsinya. Penyu misalnya, mereka tidak dapat membedakan kantung plastik dengan ubur-ubur, sehingga kerap mengonsumsinya tanpa sengaja. Saat sampah plastik masuk kepencernaan hewan laut, itu dapat menyebabkan penyumbatan dan akhirnya kematian.
Menurut riset, pada tahun 2050, rerata spesies laut di Bumi akan mengonsumsi plastik. Namun melihat berbagai kejadian terkait, kami takut bahwa hal tersebut tidak memerlukan waktu lama hingga terjadi. Bisa saja dalam beberapa tahun kabar buruk tersebut terjadi bila kita tidak mau mengubah perilaku kita terhadap penggunaan plastik sekali pakai.
Baca Juga : Kurangi Sampah Plastik, McDonald Indonesia Tak Lagi Sediakan Sedotan
#SayaPilihBumi
Meskipun sulit untuk mengubah kebiasaan, namun usaha kecil dalam kehidupan sehari-hari bisa mengurangi jumlah sampah plastik. Jika Anda tidak ingin melihat lagi kasus hewan laut yang tewas akibat mengonsumsi plastik, cara yang dapat dilakukan adalah membatasi penggunaan plastik sekali pakai. Dapat dimulai dengan cara berikut:
- Tukar sedotan plastik: Untuk membantu mengurangi sampah plastik, Anda bisa menggantinya dengan sedotan bambu atau baja. Bawa sedotan ramah lingkungan tersebut setiap Anda pergi ke restoran.
- Membawa botol minuman sendiri: Selalu bawa botol minuman sendiri ketika bepergian. Ini menghindari Anda membeli minuman dalam botol atau gelas plastik. Dengan begitu, sampah plastik pun dapat berkurang.
- Batasi pembelian online: Barang-barang yang dikirim ke rumah Anda, terkadang dibungkus dengan plastik. Salah satu cara untuk mengurangi penggunaan plastik adalah dengan membatasi pembelian online. Anda bisa membeli kebutuhan di toko terdekat lalu membawanya dengan tote bag–tanpa kantung plastik.
- Jangan membuang sampah sembarangan: Jika Anda pergi berlibur ke pantai, pastikan tidak ada sampah plastik yang tertinggal di sana. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sampah plastik yang mengapung di lautan dapat membahayakan kehidupan hewan di sana.
- Daur ulang: Memang tidak semua plastik bisa didaur ulang. Namun, beberapa barang--seperti botol minuman dan pot tanaman--dapat Anda recycle. Kreasikan sampah plastik menjadi hiasan atau barang lain yang dibutuhkan di rumah.
- Bergabung dengan komunitas peduli lingkungan: Jika memiliki waktu luang di akhir pekan, Anda bisa bergabung dengan komunitas peduli lingkungan. Biasanya, mereka akan melakukan kegiatan membersihkan sampah juga membagikan informasi mengenai daur ulang plastik yang mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami, National Geographic Indonesia juga mengajak sahabat-sahabat semua untuk senantiasa menjaga Bumi kita dari permasalahan sampah plastik yang kita buat. Oleh karena itu, kami tidak akan pernah bosan untuk bertanya, "Bumi atau plastik?". Dan hari ini kami mengajak sahabat-sahabat semua untuk lantang berteriak "Saya pilih Bumi!"