Waspada Keracunan Matahari, Kenali Pencegahan dan Pengobatannya

By Gregorius Bhisma Adinaya, Selasa, 25 Desember 2018 | 10:00 WIB
Ketahui pencegahan dan pengobatan keracunan Matahari. (Marko_Marcello/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Kulit kemerahan adalah salah satu gejala keracunan matahari atau fotodermatitis. Pada dasarnya, keracunan matahari sama dengan terbakar matahari.

Bedanya, menurut Dr. Cameron Rokhsar seorang profesor klinis dermatologi di Mount Sinai Hospital, keracunan matahari menunjukkan gejala yang lebih parah seperti kulit kering atau berkerut dan bintik hitam dan kasar.

"Keracunan matahari adalah reaksi alergi dan biasanya menghasilkan benjolan yang kadang terasa gatal. Gejala lainnya adalah demam, menggigil, mual, dan pusing," kata Dr. Cybele Fishman, seorang dokter kulit bersertifikat di AS.

Baca Juga : Hiu Prasejarah Melawan Reptil Terbang Pteranodon, Siapa yang Menang?

"Karena kulit Anda terasa sangat sakit, biasanya Anda hanya ingin berada di tempat tidur," jelas Dr. Fishman lagi.

Pengobatan terbaik"Ada beberapa penelitian yang mengungkap bahwa aspirin dan krim atau salep kortison (satu persen) dapat membantu untuk mengurangi rasa sakit," saran Dr. Rokhsar.

"Tapi jika kulit Anda melepuh dibarengi dengan rasa sakit atau lelah, Anda harus pergi ke dokter kulit sesegera mungkin."

Jika rasa sakit bisa kulit bisa ditoleransi, Anda bisa mengompres bagian yang terbakar dengan air atau susu dingin, rehidrasi tubuh Anda dengan minum cairan elektrolit dan menggunakan losion pelembab non-alergi dan tanpa pewangi, terutama pada luka bakar, saran Dr . Fishman.

Pencegahan

Cara terbaik mencegah keracunan atau terbakar matahari adalah dengan melindungi kulit Anda.

"Label SPF hanya memberi perlindungan dari sinar UVB. Untuk melindungi kulit dari UVA, cari losion yang bertuliskan 'spektrum yang luas' pada labelnya," kata Dr Fishman.

Baca Juga : Dianggap Kejam, Korea Selatan Mulai Hentikan Tradisi Makan Daging Anjing