Sengatan Kalajengking untuk Redakan Nyeri, Berani Mencobanya?

By Gita Laras Widyaningrum, Kamis, 27 Desember 2018 | 15:17 WIB
Rhopalurus junceus. (Wikipedia)

Nationalgeographic.co.id - Para peneliti di Kuba telah menemukan fakta bahwa bisa kalajengking biru (Rhopalurus junceus), ternyata memiliki sifat yang dapat menangkal radang dan meredakan nyeri di tubuh. Bahkan, racun hewan endemik di pulau Karibia tersebut ampuh menghambat pertumbuhan tumor pada pasien-pasien kanker dengan jenis tertentu. 

Dilansir dari voaindonesia.com, di Kuba, para penduduk kerap menggunakan sengatan kalajengking untuk meredakan nyeri yang mereka alami. Sebulan sekali selama sepuluh tahun terakhir, Pepe Casanas, seorang petani Kuba berusia 78 tahun, telah berburu kalajengking untuk menyengat dirinya. Casanas bersumpah bahwa racun kalajengking berhasil mengatasi nyeri rematiknya.

“Saya meletakkan kalajengking di tempat saya merasa nyeri,” ujar Casanas sambil mendemonstrasikan metode pengobatannya.

Baca Juga : Canggih, Organ Tubuh Manusia untuk Donor Bisa Dikirim dengan Drone

Seekor kalajengking yang ditemukan di lahan taninya, ia tempelkan di bagian tubuh yang sakit. Setelah cukup lama menekannya, hewan tersebut kemudian menyengat Casanas hingga meringis.

“Ada rasa sakit sebentar, tapi kemudian hewan itu menjadi lebih tenang dan pergi. Saya juga tidak merasakan nyeri lagi setelahnya,” ujar Casanas.

Mantan petani tembakau yang beralih menanam kacang-kacangan untuk dimakan sendiri ini mengatakan, kadang-kadang ia menaruh seekor kalajengking di bawah topi jeraminya seperti sebuah jimat keberuntungan.

Sementara itu, perusahaan farmasi asal Kuba, Labiofam, telah memanfaatkan bisa kalajengking sejak 2011 untuk membuat obat-obatan alternatif dengan merk Vidatox. Produk ini telah dijual di 15 negara di seluruh dunia. Angka penjualan mereka pun meningkat 10% per tahunnya. 

Di sebuah laboratorium milik Labiofam, di bagian selatan kota Cienfuegos, Kuba, para pekerja menangani hampir 6.000 ekor kalajengking yang diletakkan dalam wadah-wadah plastik. Setiap beberapa hari sekali, mereka memberi makan dan membasahi hewan arachnida tersebut.

Dan setiap bulan, ekor-ekor kalajengking diberi kejutan listrik berkekuatan 18 volt agar mereka bisa mengeluarkan beberapa tetes bisa.

Bisa kalajengking kemudian diaduk dengan air sulingan dan dikocok dengan seksama. Para praktisi pengobatan alternatif yakin, cara itu akan mengaktifkan “energi vital” dari racun hewan itu. 

Baca Juga : Aliran Listrik Sebagai Obat, Pendekatan Radikal Dunia Kedokteran

Dr. Fabio Linares, kepala laboratorium pengobatan alternatif Labiofam yang mengembangkan pengobatan ini, mengatakan Vidatox menstimulasi mekanisme pertahanan alami tubuh.

Meski begitu, Labiofam merekomendasikan Vidatox hanya sebagai perawatan pelengkap dan menyatakan obat ini bukan pengganti obat-obat konvesional.