Cicak menanggalkan ekornya kala dikejar mangsa, sementara laba-laba menanggalkan kakinya kala terpaksa. Itu disebut autotomi.
Autotomi adalah peristiwa ketika hewan tertentu mengamputasi bagian tubuhnya sendiri untuk menyelamatkan diri. Proses itu terjadi pada bagian tubuh tertentu yang disebut "cleavage plane", bagian yang memungkinkan dipotong tanpa banyak meninggalkan trauma.
Baru-baru ini, Camilo I Mattoni dari Universitas Nasional Cordoba, Argentina, dan rekan, menemukan kasus autotomi unik pada kalajengking genus Ananteris.
Observasi yang dilakukan pada sejumlah spesies kalajengking Amerika Latin itu menunjukkan bahwa hewan tersebut tak hanya menanggalkan ekornya, tetapi juga rela kehilangan organ penting untuk menghindari pemangsa.
Ilmuwan mencari kalajengking di alam liar dengan membalikkan batu pada siang hari dan dengan bantuan sinar UV pada malam hari. Mereka mencatat setiap terjadi autotomi.
Di museum, ilmuwan mencari spesimen kalajengking yang mengalami autotomi. Selain itu, mereka juga melakukan eksperimen pada sejumlah kalajengking untuk memicu terjadinya autotomi.
Observasi mengungkap bahwa kalajengking genus tersebut "membayar" terlalu banyak untuk menghindari mangsa.
Menguraikan di jurnal PLOS One pada Rabu (28/1), Mattoni menyatakan bahwa autotomi menyebabkan kalajengking itu kehilangan sebagian organ pencernaannya, termasuk usus bagian akhir dan anusnya, serta kemampuan untuk menyengat mangsa.
Konsekuensinya, kalajengking itu tak bisa buang air besar serta tak bisa membunuh mangsa dengan sengatannya.
Sekali melakukan autotomi, kalajengking itu hanya bisa memangsa hewan-hewan kecil. Kotoran sisa pencernaan hanya dikumpulkan di bagian tubuh tertentu. Pengeluaran zat sisa hanya dilakukan lewat permukaan tubuh.
Walau kehilangan anus adalah hal yang menyusahkan dalam sudut pandang manusia, kalajengking ternyata masih bisa hidup bahkan bereproduksi.
Ilmuwan mencatat, setidaknya 15 spesies kelajengking Ananteris melakukan autotomi. Mereka mengatakan, riset perlu dilakukan untuk melihat keuntungan dan kerugian autotomi serta kemungkinannya memperpendek usia.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR