Nationalgeographic.co.id - Saat sibuk mencari korban tsunami di tengah-tengah puing, tim SAR justru menemukan penyu raksasa terjebak di bawah tumpukan sampah yang terbawa oleh gelombang laut.
Ya, di beberapa pantai yang diterjang tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12) lalu, tim SAR kerap menemukan penyu-penyu yang terdampar. Pekan ini saja, mereka telah menemukan 15 penyu di kawasan yang sama.
Baca Juga : Aktivitas Gunung Anak Krakatau Sebabkan Gempa Dangkal Bermagnitudo 3,0
Di Lampung–wilayah yang paling terdampak tsunami–tim SAR menemukan penyu terdampar dengan berat 30 kilogram. Butuh empat orang untuk mengembalikan penyu itu ke laut.
"Penyunya sangat besar dan ia terjebak dalam tumpukan sampah. Saat ditemukan, kondisi badannya terbalik," papar Adi Ayangsyah, salah satu anggota tim SAR.
Teguh Ismail, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung, yakin, penyu-penyu tersebut terbawa ke pesisir pantai akibat tsunami.
"Karena mereka tidak cedera, maka kami kembalikan ke laut," ujarnya.
Erupsi Gunung Anak Krakatau, yang terletak di antara pulau Jawa dan Sumatra, menyebabkan sebagian kawah runtuh dan meluncur ke laut. Akibatnya, tsunami menghantam pesisir Banten dan Lampung. Lebih dari 400 orang tewas dan sekitar 150 orang masih belum ditemukan.
Baca Juga : Dari Awan Panas Hingga Gas Beracun, Ini Bahaya Letusan Gunung Berapi
Tim SAR berharap dapat menemukan korban selamat lainnya. Meski begitu, mereka menyatakan bahwa pencarian tidak terbatas kepada korban manusia.
“Kami akan terus mencari penyu-penyu lainnya yang terdampar,” kata Ayangsyah.
“Bagi kami, semua nyawa berharga. Manusia maupun hewan—kami akan mencoba menyelamatkan mereka," pungkasnya.