Nationalgeographic.co.id - Gunung Anak Krakatau yang sedang aktif menjadi sorotan utama saat ini. Terutama karena erupsinya menimbulkan gelombang tsunami yang menghantam pesisir Banten dan Lampung, pada Sabtu (22/12) lalu. Peristiwa tersebut menewaskan lebih dari 400 orang, sementara ribuan lainnya mengalami luka-luka.
Karena aktivitasnya terus mengalami peningkatan, status Gunung Anak Kratau pun naik menjadi siaga (level III). Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, peningkatan status dilakukan karena masih terus berlangsung erupsi di kawah gunung. Bahkan, dentuman pun terdengar pada dini hari kemarin (27/12).
Selain itu, erupsi Gunung Anak Krakatau juga melontarkan batu pijar, awan panas, dan abu vulkanik berwarna pekat.
Baca Juga : Status Anak Krakatau Berubah Jadi Siaga, Mari Kenali Tingkatan Status Gunung Berapi
PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM meminta warga dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius 5 kilometer dari puncak kawah Gunung Anak Krakatau. Ini wajib dilakukan karena jika tidak, Anda akan terkena dampak erupsi yang sangat berbahaya.
Berikut lima bahaya yang muncul dari letusan gunung berapi:
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR