Studi: Ada 15 Ribu Yahudi yang Dibunuh Per Harinya Saat Holocaust

By Gita Laras Widyaningrum, Senin, 7 Januari 2019 | 13:21 WIB
Beberapa tahanan di kamp konsentrasi Auschwitz. (Bettman Archive/Getty Images)

Nationalgeographic.co.id - Nazi menyebutnya sebagai kamp, tapi pada kenyataannya itu bukanlah tempat perkemahan biasa. Faktanya, setiap orang yang dikirim ke sana, hanya memiliki beberapa jam untuk hidup. Ribuan dari mereka bahkan tidak berhasil sampai ke kamp–mati di perjalanan karena ditempatkan di gerbong sempit dan tanpa udara, beramai-ramai.

Hal itu terjadi saat pelaksanaan Operasi Reinhard selama Holocaust. Yakni ketika pemimpin Nazi, Adolf Hitler, memerintahkan pembunuhan massal terhadap orang-orang Yahudi.

Baca Juga : Kisah Marcel Marceau Menyelamatkan Anak-anak Yahudi dengan Pantomim

Saat ini, sebuah studi terbaru berhasil menemukan fakta betapa kejamnya 'mesin pembunuh' di masa tersebut.

"Meskipun Holocaust merupakan salah satu genosida terbesar dalam sejarah, tapi tidak ada data kuantitas untuk menggambarkannya," papar Lewi Stone, ahli biomatematika dari Tel Aviv University.

"Karena Nazi menghancurkan semua catatan dari pembunuhan massal tersebut, penting bagi kita untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi kala itu," imbuhnya.

Untuk mendapatkan hasilnya, Stone menganalisis apa yang ia deskripsikan sebagai 'dataset', berupa catatan transportasi yang mendokumentasikan kedatangan dan kepergian kereta khusus Deutsche Reichsbann (Kereta Api Nasional Jerman).

"Jaringan kereta api Reichsbahn merupakan kompenen penting dari cetak biru genosida dan pengrusakan yang dilakukan Nazi," tulis Stone dalam penelitiannya.

"Catatan jadwal dan pergerakan kereta dapat memperkirakan pola spasial dan temporal para korban yang diangkut ke kamp kematian," tambahnya.

Wilayah Operasi Reinhard meliputi kamp kematian Belzec, Sobibor, dan Treblinka. Fasilitas yang ada di sana, termasuk kamar gas, digunakan untuk membunuh 1,7 juta Yahudi.

Namun, jumlah ini masih tidak cukup bagi Nazi. Ketika Hitler menginspeksi kamp tersebut pada 1942, ia memerintahkan petugas untuk mempercepat aksi genosida. Dan Hitler pun mendapatkan keinginannya.

Dalam waktu tiga bulan–tepatnya dari Agustus hingga Oktober 1942­–catatan kereta api menunjukkan 'denyut kematian', fase ekstrem dari pembunuhan intens di mana pembantaian melonjak dalam 100 hari.