Interaksi Seorang Ayah Mampu Tingkatkan IQ Sang Anak, Benarkah?

By Gregorius Bhisma Adinaya, Kamis, 10 Januari 2019 | 09:00 WIB
Ilustrasi anak dengan tingkat kecerdasan yang baik. (ismagilov/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Siapa yang tidak ingin memiliki seorang anak dengan tingkat kecerdasan yang baik? Rasanya semua orang akan menjawab "iya" dan berharap atas anak dengan kondisi tersebut. Namun di waktu yang bersamaan, mereka juga tidak mengetahui bagaimana cara "menciptakan" anak yang cerdas.

Tingkat kecerdasan (IQ) anak memang dipengaruhi oleh faktor genetik. Namun sebuah penelitian mengungkapkan sebuah faktor pendukung, dan hal ini berhubungan dengan peran sang ayah.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh tim Imperial College London, ditemukan bahwa ayah yang ikut mengurus anak dan sering berinteraksi positif dengan bayinya, akan meningkatkan perkembangan kecerdasan buah hatinya. Dengan kata lain, interaksi sang ayah dengan bayi sejak awal kehidupan anak akan memengaruhi kecerdasan si anak.

Baca Juga : Diduga Alami Pelecehan Seksual, Wanita yang Alami Koma Hampir 10 Tahun ini Melahirkan

Interaksi positif yang dimaksudkan adalah interaksi yang berkualitas antara ayah dan anak. Beberapa contohnya adalah perhatian penuh ketika bermain dengan sang bayi, membacakan buku dengan penjiwaan yang baik, atau bahkan menyanyikannya berbagai lagu.

"Pesan dari hasil studi ini jelas, ayah yang memiliki bayi harus aktif berinteraksi. Bahkan meski masih bayi, bermain akan berpengaruh positif bagi kecerdasannya," ungkap Paul Ramchandani, ketua peneliti.

Hasil penelitian itu didapatkan setelah tim mengamati interaksi 128 ayah dengan bayinya yang berusia 3 bulan. Kemudian bayi-bayi itu dites tingkat kecerdasannya saat mereka sudah memasuki usia balita. Bayi yang memiliki interaksi positif dengan ayahnya, memiliki skor IQ lebih tinggi.

Walau penelitian itu bersifat observasi dan tidak diketahui apakah ada kaitan langsung antara tingkat IQ dan interaksi positif bersama ayah, tetapi hasilnya jelas berbeda dibandingkan dengan bayi yang kurang berinteraksi dengan sang ayah.

Baca Juga : Ubur-ubur Beracun Sengat Ribuan Orang di Australia, Apa Penyebabnya?

Penelitian serupa pernah dilakukan pada tahun 2002, yang juga menunjukkan hasil serupa. Anak-anak yang ayahnya terlibat dalam tumbuh kembang anak ternyata memiliki prestasi akademik lebih baik. Mereka juga lebih menikmati sekolah dan kegiatan ekstra kurikuler.

Secara umum, keterlibatan ayah dalam pola asuh bayi juga berpengaruh pada kepuasan hidup anak. Menurut sebuah studi pada tahun 2012, anak perempuan yang dekat dengan ayahnya memiliki tingkat kepercayaan diri dan kepuasan hidup yang lebih baik.